“Orang depok hanya bisa mendukung saat menang ini saat mereka menang baru di depan tapi saat ini tak ada yang mendukung. Lihat tribun ini harusnya diisi 2000 penonton, saat Persikad main dulu padahal disediakan tiket gratis tetap saja mereka tidak mau nonton,” ujar Adi Gunaya, manajer Tim Persikad kepada INDOSPORT.
Dengan adanya perombakan manajemen, Persikad diharapkan mampu menjadi kebanggan tersendiri dan ikon untuk kota penyangga Jakarta tersebut. Seleksi pemain untuk Persikad memang didahulukan untuk pra pemain lokal sebelum merekrut pemain di luar Depok.
Anak-anam muda Depok menanti giliran mengikuti seleksi masuk skuat Persikad Depok.
“Benar-benar dirombak habis kami mencari penggila sepakbola untuk menjadi pengurus kami memang mencari orang-orang gila untuk menjadi pengurus. Kami mengharapakna juga pemain ini didominasi oleh anak-anak muda Depok karena ini kan tim milik orang Depok,” tambah Adi.
Ia pun mengahrapkan untuk ke depannya kondiis stadion yang menjadi markas Persikad saat ini, yakni Stadion Merpati menjadi lebih baik dari segi fasilitas. Mengingat saat ini fasilitas di Stadion Merpati benar-benar memprihatinkan.
“Berharap lebih baik lagi karena pengurus bola itu tak sekedar memikirkan keuntungan sesaat. Mengelola klub bola itu harus siap segalanya, bahkan jual mobil itu sudah jadi hal biasa. Kalo untuk urusan stadion tentunya kami ingin seperti stadion Wibawa Mukti, Patriot atau Pakan Sari karena bisa dilihat sendiri, kondisi stadion Merpati sangat memperihatinkan,”tuturnya.