'Untold Story' Lionel Messi, Antara Ejekan dan Pujian

Adalah Josep Maria Minguella, seorang agen sepakbola yang juga membawa Diego Maradona, Romario dan Rivaldo ke Barcelona, ia yang menemukan keajaiban dalam diri Messi.
Untuk meyakinkan pihak Barcelona, sang agen secara khusus merekam aksi Messi yang saat itu sudah bergabung di akademi klub lokal Newell Old Boys.
"Gaya dia bermain dulu sama dengan dengan cara dia bermain sekarang," kata Minguella mengenang Messi kepada Bleacher Report.
Messi kecil memang sudah menjadi pembicaraan di sejumlah media di kota kecil Rosario Argentina. Sebuah Koran lokal sempat menulis profil panjang tentang Messi saat ia masih berusia 9 tahun. Masyarakat setempat kagum dengan kemampuan Messi men-juggling bola.
Sang agen Minguella tidak mau percaya begitu saja dengan pemberitaan media, apalagi kala itu Messi masih terlalu muda.
Namun sejumlah rekannya mendesak agar ia dapat mengorbitkan Messi, hal ini tak lain karena Minguella dikenal punya akses ke Barcelona karena berteman dengan dengan Carles Rexach, direktur teknis tim utama Barcelona.
Mendengar rayuan Minguella, telinga Rexach pun terusik. Rexach sempat menduga sosok yang dipromosikan sang agen adalah pria berusia 18 atau 19 tahun. Namun ketika dijelaskan bahwa umur Messi baru 13 tahun, Rexach pun terperanjat
Akhirnya ia setuju untuk menjajal Messi lakukan trial latihan selama beberapa minggu di akademi Barcelona.
Tak mau hilang kesempatan, pada September 2000, Minguella langsung memesan tiket pesawat terbang ke Catalan.
Ia juga membawa ayah Messi, Jorge. Anak dan ayah ini ditempatkan di sebuah hotel di Placa d'Espanya dengan dengan tempat berlatih tim muda Barcelona.
Proses trial berjalan dengan baik. Messi dengan cepat memberi kesan tim pelatih akademi muda Barcelona.
"Anda bisa melihat bahwa bola melekat pada kaki Messi, seperti ia sedang mencakar bola," kata Xavi Llorens, pelatih akademi Barcelona.
Tapi langkah Messi tak berjalan mulus begitu saja. Direktur Teknik Rexach percaya tak begitu saja tertarik dengan bocah kurus kering ini agar ia diterima di La Masia.
"Beberapa orang mengatakan bahwa ia menggiring bola terlalu banyak, dia kecil, Tidak ada tempat untuknya," ucap Rexach kala itu.
Apalagi tak ada satu rekomendasi dari tim pelatih trial yang merekomendasikan Messi. Rexach tak mau berjudi mengambil pemain muda berasal dari benua lain, hal yang langka ia lakukan sebelumnya.
Mengenai nasib Messi antara diterima atau tidak di akademi Barcelona lantas menggantung.
Apalagi Rexach yang menjadi penentu nasib Messi kala itu sedang berada di Sidney Australia untuk menonton anak-anak muda bidikan Barcelona berlaga di Olimpiade, antara lain Carles Puyol, Xavi Hernandez dan Samuel Eto'o.
Waktu terus berlalu. Masa trial di Barcelona hampir rampung. Messi dan keluarganya pun cemas. Mereka bahkan harus menunda rencana kepulangan untuk menunggu Rexach kembali dari Australia. Akhirnya Rexach mengagendakan ulang pertemuan pada 2 Oktober 2000.
Hasil pertemuan tersebut Messi lantas diizinkan berlatih sementara bersama kelompok akademi anak-anak yang berusia dua tahun lebih tua darinya.
Rexach menyempatkan diri melihat Messi berlatih di stadion mini Barcelona.
"Ketika saya tiba latihan baru dimulai. Saya sempat melihat sebentar ia (Messi) bermain. Lalu saya sempat teriak ke tim pelatih 'Anda bisa memantaunya, dia pemain luar biasa," ujar Rexach kepada pelatih akademi Barca saat itu.
Setelah 10 menit memantau Messi bermain, Rexach tanpa kata meninggalkan stadion mini tersebut. Tanpa kata maupun pembicaraan soal nasib Messi selanjutnya. Masa trial pun habis, Messi dan ayahnya pulang kemudian ke Argentina sambil harap-harap menunggu panggilan berikut.
Hari demi hari berlalu. Tak ada panggilan lanjutan dari Barcelona. Pihak manajemen Barca sepertinya masih sangat ragu mendidik Messi meski penampilan saat trial La Pulga cukup meyakinkan.