Laga FC merupakan tim yang berisikan mayoritas pemain-pemain Pra PON Kontingen Jatim. Tim ini lahir pada 2013 silam, dan lolos ke Divisi Utama saat menjadi runner up Liga Nusantara 2014.
Pada tahun 2015 lalu, mereka memilih Gelora Delta Sidoarjo sebagai kandanya untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia. Saat itu, Laga FC mendapat dukungan dari Bupati Sidoarjo Saiful Illah lantaran diperkuat pemain-pemain muda Jatim proyeksi ke PON.
Bahkan, Laga FC mendapat kemudahan dengan harga sewa stadion yang lebih murah. Tapi, saat memutuskan tampil di ISC B, tim yang identik dengan warna oranye ini memindah markasnya ke Kota Jombang.
Apa daya, alih-alih dapat nyaman menggelar pertandingan di Stadion Merdeka, Laga FC malah tak mendapat izin dari pihak keamanan saat akan menjamu Persik. Pencekalan terhadap klub yang bernaung di PT Laga Nusantara Mandiri (LNM) ini tertuang dalam surat bernomor: B/1197/IV/2016/Intelkam, 30 April 2016.
Surat tersebut ditanda tangani oleh Kapolres Jombang, Kapolres Jombang, AKBP Sudjarwoko. Penyebab penolakan itu karena Polres Jombang tengah fokus pada pengamanan Hari Buruh. Polres dan Pemkab Jombang juga menyatakan bahwa Stadion Merdeka tidak layak digunakan untuk ISC B.
"Personel kami hari ini fokus untuk pengamanan peringatan Hari Buruh. Mereka kami siagakan di sejumlah obyek vital, sehingga tidak mungkin menerjunkan pasukan keamanan untuk partai tersebut," ujar AKBP Sudjarwoko.
Ia menambahkan, panpel pertandingan Laga FC juga belum melayangkan surat izin pertandingan. Panpel pertandingan Laga FC hanya mengirimkan surat pemberitahuan pertandingan saja.
"Padahal, surat pemberitahuan kegiatan itu berbeda dengan surat izin kegiatan. Pihak penyelenggara hanya mengirimkan surat pemberitahuan saja," ungkapnya.
Sementara itu di tempat terpisah, Ketua Harian Laga FC, Nur Tjahyo menyebut Polres Jombang tak siap untuk mengamankan pertandingan level ISC B. Kondisi ini membuat Laga FC membidik Stadion Brantas, Kota Batu sebagai kandang mereka.
"Tentu aneh. Pas di technical meeting, mereka hadir dan menyatakan siap menggelar pertandingan. Kami akan pindah ke Batu, karena disini sudah tidak memungkinkan. Kami akan tunggu keputusan operator," kata Itong, sapaan akrab Nur Tjahyo.