Andi Ramang, Si Tukang Becak yang Buat Penasaran Klub Eropa (Jilid I)
Ramang memang hampir membawa sepakbola Indonesia menorehkan sejarah. Bagaimana tidak, kala itu turun di ajang Olimpiade Melbourne 1956, Indonesia yang berjumpa Uni Soviet di babak perempat final hampir mengandaskan Uni Soviet.
Lagi-lagi, Ramang lah hadir sebagi aktor antagonisnya. Ramang yang tidak menjadi perhatian pemain belakang Uni Soviet hampir saja mencetak gol.
Sayang sepakannya kala itu berhasil di tepis oleh kiper terhebat dalam sejarah sepakbola dunia, Lev Yashin. Hingga pertandingan usai kedudukan berakhir imbang 0-0. Sehingga terpaksa dilakukan pertandingan ulangan. Sayang dalam petandingan ulangan Indonesia kalah 4-0.
Meski kalah, aksi pemain yang pernah berprofesi sebagai tukang becak dan kernet bus ini benar-benar menjadi perhatian dunia. bahkan induk sepakbola Dunia sampai membuat kisah akan Ramang.
"Jika Uni Soviet belum tahu siapa Ramang sebelum laga tersebut, mereka tentu saja memberi perhatian padanya menjelang laga ulangan."
"Begitu besar perhatian mereka (kepada Ramang) (pada laga ulangan itu) Kachalin memerintahkan (Igor) Netto, playmaker tim (Uni Soviet), agar tampil dengan peran lebih defensif untuk menetralisir dampak pemain Indonesia bernomor 11 (Ramang). (Taktik) itu ada hasilnya. Uni Soviet menang 4-0," tulis laman FIFA.