Dilansir dari Globo Esporte, keputusan untuk meninggakan olahraga yang sudah membesarkan namanya itu sudah dipikirkan matang-matang oleh Lira.
Pasalnya, ia menilai dirinya merasa dirinya akan menemui kesulitan untuk menjadi pemain profesioanal di Brasil.
Wendell Lira saat menghadiri acara Ballon d'Or musim 2015.
"Menjadi pemain pron dan memiliki prestasi merupakan mimpi saya. Hanya, mimpi itu sangat berat untuk berat. Saya sudah bermain sepakbola selama 15 tahun dan selama itu saya sudah banyak merasakan masa baik dan buruk," tutur pria kelahiran Goiania, Brasil itu.
Selepas pensiun dari sepakbola, Lira pun mengaku akan mencoba menghidupkan sebuah mimpi yang sudah lama ia pendam, yakni menjadi seorang gamer.
Wendel Lira ingin fokus sebagai gamer sehingga harus memutuskan untuk pensiun dari sepakbola.
"Dulu saya ingin sekali menjadi seorang games dan selalu berusaha untuk mewujudkannya. Sebenarnya ini seperti sesuatu yang mustahil, namun Tuhan masih memberi saya kesempatan. Tuhan bahkan sudah memberi peluang untuk menjalani pekerjaan ini," tutupnya.
Bakat Lira di bidang game sendiri bukannya tanpa bukti. Pada pertengahan Mei tahun lalu, ia sukses mengalahkan juara bertahan FIFA Interactive World Cup, Abdulaziz Alshehri dengan skor 6-1.
Berikut cuplikan gol spekatakuler yang pernah dibuat Lira dan membuatnya meraih gelar Puskas Award 2015.