3 Fakta Menarik Soal Stadion Manahan

Senin, 1 Agustus 2016 19:59 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Tengku Sufiyanto
 Copyright:
Bebas Banjir dan Gunakan Rumput Berkelas

Stadion Manahan terpaksa ditutup karena harus direnovasi pada September 2008 lalu. Proyek renovasi drainase lapangan yang menelan biaya sekitar Rp1,6 miliar rupiah itu dilakukan untuk menghilangkan image negatif dari Stadion Manahan sebagai stadion pelanggan banjir.

Konstruksi drainase lapangan Manahan yang terdiri dari pipa-pipa dan kain filter pasir didatangkan dari negara tetangga, Malaysia. Sementara itu untuk menutup permukaan lapangan, dibutuhkan pasir sebanyak 1.600 meter kubik.

Pasir tersebut didatangkan dari pantai Samas, Yogyakarta, yang tidak banyak memiliki kandungan garam. 

Proyek renovasi tersebut membuat Stadion Manahan berhasil melepas predikat buruknya sebagai stadion pelanggan banjir. Meski hujan deras mengguyur, lapangan Stadion Manahan tidak akan lagi tampak genangan air yang bisa menyebabkan banjir.

Tak hanya itu, rumput hijau yang menutup permukaan lapangan digantikan dengan rumput jenis baru. Jenis rumput Dactylon Cynodon (rumput bermuda) dipilih, lantaran cocok dengan iklim di Asia Tenggara.

Keunggulan dari rumput jenis ini salah satunya dinilai lebih mendukung permainan dengan bentuknya yang lebih tebal agar dapat melindungi pemain dari cedera.

Rumput ini juga memiliki kerapatan tajuk yang lebih tinggi dan lebih tahan kering serta banyak digunakan untuk lapangan golf maupun di sejumlah stadion di kawasan Asia.

268