Terbang ke Stadion Stade Louis II dengan status sebagai penguasa Eropa, Barcelona sangat percaya diri jelang menghadapi tim satu negara, Sevilla di laga Piala Super Spanyol 2006.
Di bawah komando Frank Rijkaard, El Barca seperti tanpa kekurangan, baik secara materi pemain maupun strategi bermain. Nama-nama seperti Carles Puyol, Ronaldinho, Xavi Hernandez, Samuel Eto’o, Andres Iniesta sampai Lionel Messi turut masuk dalam skuat utama kontra Sevilla.
Pemain-pemain dengan bakat emas tersebut, membuat Rijkaard cukup merasa di atas angin menghadapi tim asuhan Juande Ramos. Apalagi, kala itu Rijkaard tengah membangun tim dengan filosofi tiki-taka.
Gaya bermain passing-passing pendek dikombinasi dengan strategi menyerang level tinggi, menjadikan Blaugrana mendominasi dunia beberapa tahun setelahnya. Wajar jika Sevilla wajib mencari ramuan khusus untuk meredam tiki-taka.
Menariknya, secara tak terduga, Sevilla yang mengandalkan kekompakan tim akhirnya sukses meruntuhkan dominasi tiki-taka Barcelona di depan publik Monaco.
Tanpa ampun, juara Liga Europa musim 2005/06 itu melibas raksasa Catalan dengan gelontoran 3 gol tanpa balas.
Bagaimana menariknya laga sengit tersebut. INDOSPORT akan mengulas secara detail jalannya pertandingan saat Sevilla menghancurkan dominasi tiki-taka Barcelona di final Piala Super Eropa 2006 dalam edisi pertandingan klasik.