Harapan untuk segera beranjak dari dasar klasemen TSC akhirnya gagal digapai Persela Lamongan. Sempat menahan imbang MU hingga 10 terakhir, asa mencuri satu angka akhirnya pupus oleh gol Pablo Rodriguez Aracil dari titik putih di menit ke-86.
Terkait gol yang dinilai kontoversial itu, Sutan Harhara enggan membahasnya lebih detail.
“Saya kira tidak etis kalau membahas gol penalti, apalagi soal wasit. Tapi, memang menurut saya gol penalti itu masih sanksi,” ujar Pelatih Persela tersebut di Stadion Gelora Bangkalan Madura.
Awalnya, pihak Persela memang keberatan dengan keputusan Wasit Yudi Nurcahya. Sebelum Pablo mengeksekusi hadiah penalti, para pemain sempat menepi ke pinggir lapangan sebagai bentuk protes terhadap pengadil asal Bandung itu yang menunjuk titik putih.
Hal itu dirasa mengecewakan, mengingat pelanggaran yang terjadi tidak begitu berat, saat Rossi Noprihanis membawa bola.
“Tapi sebenarnya kami tidak layak kalah. Pemain saya sudah bermain begitu bagus dengan gol balasan tadi,” urai Sutan Harhara.
“Ya sudahlah, masak kita selalu bicarakan soal wasit di setiap pertandingan? Itu tidak bagus juga buat sepakbola kita,” lanjutnya.
Sementara Eky Taufik Febriyanto juga mengeluhkan kondisi serupa. Perjuangan keras dengan nyaris mencuri satu poin, akhirnya sirna oleh hadiah penalti.
“Seperti sia-sia kerja keras kami. Kinerja wasit, saya kira kurang fair. Itu saja,” kata bek kiri Persela tersebut.