Gol dari Dimas Drajat, Sandi Pratama, dan Edo Febriyansah hanya mampu dibalas oleh satu gol dari pemain sayap Filipina, Genco.
Meski meraih kemenangan, pelatih Timnas U-19, Eduard Tjong mengaku belum puas. Dia menilai masih ada beberapa hal yang masih perlu dibenahi.
“Ada perkembangan dari tim, tapi belum konsisten, ada sedikit goyang saat serangan balik. Tapi, secara keseluruhan oke, terutama dalam hal kepercayaan diri,” ujar Eduard selepas laga.
“Selain itu, penyelesaian akhir masih jadi PR utama kita,” tambahnya.
Pelatih tim nasional Indonesia U-19, Eduard Tjong
Selain itu, mantan pelatih PS TNI tersebut juga mengaku belum memiliki sosok pemain di lini tengah layaknya Evan Dimas Darmono, mantan pemain Timnas U-19 di era Indra Sjafri.
Meski ada nama Syahrian Abimanyu, namun ia dinilai belum tampil secara konsisten di skuat U-19 saat ini.
“Kita tetap main-main pressing, rebut bola dan menyerang, tetapi evaluasinya gampang hilang bola. Harus ada tempo, ini yang anak-anak belum bisa memahami,” jelasnya.
Mantan gelandang tim nasional Indonesia U-19 era Indra Sjafri. Evan Dimas
“Memang harus ada leader di lini tengah untuk mengatur tempo dan ini yang belum saya temukan seperti sosok Evan Dimas di era Indra Sjafri,” ujar Eduard Tjong saat dihubungi INDOSPORT.
“Sebetulnya ada si Abimanyu. Dia tipenya bagi bola, tetapi kadang-kadang terpengaruh sama yang lainnya jadinya belum konsisten,” ujarnya.
“Tetapi akan kita coba dan mudah-mudahan semakin baik,” tandas pelatih yang akrab disapa coach Edu tersebut.