Gol tunggal dari Maldini Pali membuat Persija tersungkur di laga kandangnya pada pekan ke-16 Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016. Hasil ini membuat Persija belum pernah meraih kemenangan dalam 10 pertandingan terakhirnya, terhitung saat tunduk 0-1 dari Arema Cronus di pekan ketujuh.
Menanggapi rentetan hasil minor tersebut, penggemar setia Persija, The Jakmania, tak tinggal diam. Ketua umumnya, Richard Achmad Supriyanto, menilai para penggawa seolah kehilangan sentuhan dan rasa percaya diri sehingga peluang di depan gawang tidak bisa dimanfaatkan menjadi gol.
"Kalau dari semangatnya sudah baik, sudah mulai ada progres, kemudian segi pressing mulai ketat. Tetapi saat ada di depan gawang seolah hilang sentuhannya. Para pemain seolah tidak memiliki kepercayaan diri yang membuat mereka tidak bisa tampil tenang dalam memanfaatkan peluang," ujar Richard saat ditemui di kantor Kemenpora.
Richard juga menyatakan bahwa sebaiknya Persija menggunakan seorang psikolog, seperti yang dilakukan Timnas U-19 untuk menaikkan dan mengangkat moral serta percaya diri pemain. Hal itu dikatakannya semata-mata untuk memperbaiki prestasi Persija Jakarta.
"Mungkin bisa pakai psikolog , dan itu juga pernah kita usulkan tetapi keputusan ada di manajemen. Kalau psikolog bisa membuat pemain dan permainan tim lebih baik kenapa tidak," sambungnya lebih jauh.
Selain itu, pelatih anyar Persija, Jan Saragih, juga sudah menegaskan bahwa pemainnya harus lepas dari tekanan psikologi. Pernyataan itu ia sampaikan usai kekalahan dari PSM.
"Kami harus keluar dari tekanan psikologis ini. Tapi perkembangan yang ditunjukkan pemain sudah bagus. Namun memang, poin penuh masih belum bisa kami dapatkan dan ini tidak mudah. Kami ciptakan banyak peluang, tapi belum bisa menghancurkan tembok lawan untuk dapat menang," kata Jan.