Cerita Produk Rokok yang Pernah 'Merajai' Sepakbola Indonesia
Djarum kembali menjadi sponsor utama kompetisi tertinggi sepakbola nasional. Akan tetapi, kali ini dalam format yang berbeda dengan Liga Indonesia.
Maklum saja, PSSI dan PT Liga Indonesia mengubah format dua wilayah menjadi kompetisi penuh, layaknya kompetisi elit di beberapa negara Eropa.
Selain itu, nama Liga Djarum berubah menjadi Djarum Indonesia Super League (ISL). Djarum menjadi sponsor utama ISL mulai tahun 2008-2011.
Di musim pertamanya, ada 18 tim yang menjadi peserta ISL 2008-2009. Persipura Jayapura keluar sebagai juara usai memperoleh 80 poin dari 34 pertandingan. Tim Mutiara Hitam berhak menerima uang hadiah sebesar Rp2 miliar.
Selanjutnya, Arema Indonesia berhasil menjadi juara di musim berikutnya. Tim Singo Edan memuncaki klasemen akhir dengan torehan 73 poin dari 34 pertandingan. Tim Singo Edan pun berhak menerima hadiah yang sama dengan Persipura.
Terakhir, Sriwijaya FC menjadi juara usai menorehkan 60 poin dari 34 pertandingan. Tim Laskar Wong Kito berhasil memperoleh dana sebesar Rp2,5 miliar.
Setelah itu, Djarum tidak lagi menjadi sponsor utama kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional. ISL sempat tanpa sponsor utama. Hingga pada akhirnya, ISL 2015 disponsori Bank QNB, sebelum akhirnya terhenti akibat konflik sepakbola nasional yang melibatkan Kemenpora dengan PSSI.