Sebelumnya dua organisasi pemain yakni APPI dan APSI memang mengalami dualisme. PSSI selaku induk sepakbola Indonesia mengakui APSI sebagai organisasi pemain di bawah naungannya.
Di sisi lain, FIFPro selaku persatuan pesepakbola profesional dunia hanya mengakui APPI sebagai satu-satunya wakil FIFPro untuk Indonesia yang juga merupakan membernya.
Namun kini masing-masing asosiasi pemain tersebut bersepakat untuk melebur menjadi satu sehingga keberadaan mereka bisa diakui oleh FIFA. Hal itu disepakati dalam pertemuan antara APPI dan APSI.
"Terima kasih kepada PSSI yang sudah menjadi penghubung, intinya asosiasi pemain harus satu. Mudah-mudahan sebelum tanggal 17 Oktober sudah ada nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) di antara kami," ujar Irawadi Hanafi yang merupakan salah satu pendiri APSI.
"Semoga pertemuan pertama ini bisa mencapai win win solution target yang diberikan FIFA dan PSSI,” sambung CEO APPI, Valentino Simanjuntak.
Jika hal itu terjadi maka kesempatan APPI yang mengusung mantan pemain sepakbola nasional, Kurniawan Dwi Yulianto sebagai calon ketua umum PSSI semakin terbuka lebar dan bisa maju ke bursa pemilihan ketum.