Selain Faktor Eduard Tjong, Ini Penyebab Kegagalan Garuda Muda di Piala AFF U-19
Hasil tidak memuaskan yang diraih Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2016 tidak terlepas dari waktu yang mepet untuk menyeleksi para pemain yang mengisi skuat Garuda Muda.
Ya, semenjak ditunjuk sebagai pelatih resmi Timnas U-19, Eduard Tjong hanya memiliki waktu selama kurang lebih satu bulan untuk menyeleksi pemain-pemain muda yang bisa dibawanya mengikuti kompetisi tahunan negara-negara di Asia Tenggara tersebut.
Kurangnya waktu tersebut juga tidak terlepas dari keputusan Kementrian Pemuda dan Olahraga yang baru mencabut pembekuannya terhadap PSSI pada Mei lalu.
Setelah resmi menunjuk pemain yang dibawanya, Edu pun dibatasi dengan waktu untuk menggelar latihan. Tercatat sejak resmi mengumumkan pemainnya, Timas U-19 hanya melakoni tujuh latih tanding.
Kebanyakan dari lawan mereka pun hanya tim-tim lokal amatir dan hanya satu yang bertaraf internasional, yakni saat menghadapi timnas Filipina U-19 pada pertengahan Agustus.
Hal ini jelas berbeda dengan yang dirasakan oleh Indra Sjafri ketika menjadi pelatih Timnas U-19 pada 2013 lalu. Pria yang kini menukangi Semen Padang tersebut memiliki waktu yang cukup panjang untuk menyeleksi para pemainnya.
Ia bahkan sempat melakukan blusukan ke daerah-daerah di seluruh wilayah Indonesia demi mencari bibit-bibit unggul yang bisa mengisi skuat Garuda Muda di ajang Piala AFF U-19 2013.