Pelaksanaan Kongres Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tinggal menyisakan empat hari. Para calon Ketua Umum pun berlomba-lomba menggalang dukungan dengan merangkul sejumlah klub dan Asosiasi Provinsi yang memiliki hak suara pada Kongres di Jakarta, 17 Oktober nanti.
Pangkostrad Edy Rahmayadi yang ikut bersaing dalam perebutan kursi nomor satu PSSI, mengaku telah mendapat dukungan dari K-85.
"K-85 sejauh ini sudah mencapai 94 suara, lalu bertambah 2 suara saat terakhir kita ke Papua," kata Edy Rahmayadi.
Merapatnya mayoritas pemilik suara Kongres untuk bergabung bersama K-85 pun membuat Edy optimis memenangi pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2016-2020.
Dengan mengklaim sudah memegang 96 suara, maka tak pelak Pangkostrad kelahiran Banda Aceh itu berpeluang besar terpilih karena melebihi batas minimal 2/3 dari jumlah 107 total voters.
"Mudah-mudahan dari dukungan ini, tidak ada yang Mbalelo (berbelok arah) kepada calon Ketum lain. Tapi saya yakin K-85 semakin solid," Letjen TNI berusia 55 tahun itu menambahkan.
Potensi suara dukungan dari Jawa Timur memang salah satu yang tertinggi dari daerah lain. Selain Asprov Jatim, Edy Rahmayadi setidaknya bisa mengumpulkan 12 suara dari 5 klub yang kini mengikuti kompetisi di ISC A dan sisanya dari ISC B dan Liga Nusantara.
"Terpilih atau tidaknya saya, terpenting adalah PSSI harus punya pemimpin baru. Karena, sepakbola Indonesia sudah harus segera diperbaiki usai satu tahun tidak ada aktivitas di federasi," tutupnya.
Potensi Suara Dari Hak Voters Jawa Timur :
1. Asprov Jatim
2. Arema Cronus
3. Madura United
4. Bhayangkara FC
5. Persela Lamongan
6. Gresik United
7. Persik Kediri
8. Persinga Ngawi
9. Persewangi Banyuwangi
10. Persatu Tuban
11. Laga FC Surabaya
12. Blitar United