Meraih sejumlah gelar domestik di Belanda dan Belgia, seperti tiga gelar liga Belanda untuk Ajax Amsterdam dan satu piala KNVB juga bersama Ajax, tidak salah jika menyebut nama Simon Tahamata ialah salah satu winger terbaik yang dimiliki Belanda.
Menariknya Simon Tahamata ternyata memiliki darah Maluku, Indonesia. Memiliki darah Maluku, tak mengherankan jika kemudian Simon Tahamata tak sungkan membagi ilmunya kepada pesepakbola muda berdarah Indonesia yang tinggal di Belanda, salah satunya Richie Risnal.
"Pertama bertemu Om Simon pada 2014, lalu di 2015, dan 2016 kembali bertemu," kata Richie saat dihubungi INDOSPORT.
Richie Risnal (tengah) saat bertemu Simon Tahamata (kiri).
Dilanjutkan Richie bertemu dengan sosok Simon Tahamata, ia banyak mendapat pesan dan wejangan agar bisa menjadi pesepakbola hebat.
" Om Simon bilang banyak latihan dan jangan bosan, karena sepakbola bukan hanya teknik, skills, dan kondisi tapi banyak faktor yang harus mendukung untuk menjadi pemain sepakbola hebat," kata Richie.
Pada pertemuan keduanya di 2015, Richie sempat bergabung dengan akademi sepakbola yang didirikan oleh Simon Tahamata, Simon Tahamata Soccer Academy (STSA).
"Tapi pada saat itu, saya juga masih terdaftar di Coerver Coaching Academy dan jadwal latihannya sama-sama hari minggu, akhirnya saya menetap di Coerver Coaching Academy," kata Richie.
Richie mengaku bahwa sosok Simon Tahamata ialah sosok pelatih yang tegas dan displin. Namun meski begitu, Simon Tahamata ternyata sosok yang suka melucu ke anak didiknya.
Sebagai informasi, Richie Risnal sempat mengikuti seleksi tim Maluku U-8 yang berisi anak-anak berdarah Maluku yang tinggal di Belanda.
"Seleksi itu untuk mengikuti kejuaraan internasional pada Mei 2016 lalu. Saya berlatih bersama dengan anak-anak lain dari 32 negara saat itu," kata Richie.