6 Pesepakbola Indonesia yang 'Hilang' Usai Timba Ilmu di Luar Negeri
Sempat menjadi langganan di Tim Nasional Indonesia U-11 hingga U-23, kini Syamsir Alam belum mampu menunjukkan tajinya di level senior. Bahkan, pemain berusia 24 tahun tersebut harus berakhir di turnamen antar kampung.
Syamir Alam sebelumnya mengawali karier di luar negeri saat mendapatkan beasiswa generasi pertama program pelatnas jangka panjang SAD Uruguay pada 2008.
Ia langsung menjelma menjadi seorang predator di kotak penalti di musim perdananya dengan torehan 15 gol dari 29 laga di di Liga U-17 Quinta Division 2008.
Syamsir yang saat itu menjadi top scorer dari tim SAD Indonesia kemudian mendapatkan kesempatan lebih besar saat bermain di klub asal Uruguay, Penarol pada musim selanjutnya.
Syamsir kemudian meninggalkan tim SAD pada 2011 dan bergabung dengan klub Divisi II Belgia, CS Vise. Namun, pemain berusia 24 tahun tersebut lebih banyak menghuni bangku cadangan selama dua musim berkiprah di Belgia.
Syamsir Alam kini bermain di turnamen antar kampung (tarkam)
Pemain kelahiran Sumatera Barat itu seakan mengalami kesulitan menemukan level permainan terbaik, akibat cedera punggung. Namun, hal tersebut tak membuat Syamsir kehilangan kepercayaan diri untuk membela Timnas Indonesia.
Terbukti, pelatih Timnas U-23 saat itu, Rahmad Darmawan (RD) memanggilnya untuk ikut seleksi Timnas SEA Games 2011. Meski tampil impresif selama sepekan di sesi latihan pelatnas, Syamsir justru tak masuk skuat inti. Situasi serupa terjadi di SEA Games 2013, ia dinilai tampil di bawah ekspektasi RD.
Pada 2013, Syamsir membuat sensasi saat digaet klub asal Amerika, DC United. Akan tetapi, ia lebih sering hanya ikut latihan bersama DC United. Namanya tidak pernah masuk starting line-up, sehingga ia memutuskan pulang ke Tanah Air, dan bergabung dengan Sriwijaya FC.
Dewi Fortuna seakan belum berpihak pada Syamsir Alam. Ia kesulitan menembus tim inti dan lebih sering duduk di bangku cadangan. Ia kemudian memilih pindah ke Persipasi Bandung Raya (PBR) di awal 2015. Apesnya, kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 terhenti pada bulan April, akibat konflik antara PSSI dengan pemerintah.
Di tahun 2016, Syamsir Alam kemudian mencoba peruntungannya di kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 bersama Persiba Balikpapan. Namun, lagi-lagi ia didepak lantaran dinilai minim kontribusi untuk tim.
Setelahnya, Syamsir Alam muncul dengan kabar menghebohkan. Bagaimana tidak, pemain profesional yang sempat merumput di luar negeri itu kini harus melanjutkan karier sepakbola profesionalnya ke level turnamen antar kampung atau tarkam.