6 Pesepakbola Indonesia yang 'Hilang' Usai Timba Ilmu di Luar Negeri
Pemain ini merupakan anak dari mantan pemain Persebaya tahun 1980-an, Yusuf Money, yang sempat berkarier di klub Persis Solo musim 2013/14.
Bakat Reffa Arvindo Badherun Money mulai tercium saat membela Timnas Indonesia U-15 pada tahun 2006. Ia juga jadi figur kunci Tim Jawa Timur saat juara Piala Medco U-15 tahun 2007.
Bersama rekan seangkatannya, Syamsir Alam dan Yericho Christiantoko, pemain berusia 24 tahun itu ditunjuk menjadi kapten tim SAD Uruguay pada 2008/09. Namun, cedera lutut parah membuatnya tak ikut dalam rombongan pemain Indonesia yang dikirim ke CS Vise, Belgia.
Pada penghujung 2011, Reffa pulang ke Tanah Air. Ia memilih bergabung dengan klub Divisi Utama, Persis Solo musim 2011/12. Di musim berikutnya, Reffa hijrah ke Pelita Bandung Raya (PBR) di ISL 2013. Di klub asal Bandung, awal bencana itu datang.
Reffa harus menepi dari kompetisi karena mengalami cedera lutut parah. Butuh setahun lebih baginya untuk menyembuhkan cedera sekaligus menghilangkan rasa trauma pasca cedera.
Selama cedera dan masa pemulihan, Reffa banyak menghabiskan waktu di kampus. Maklum, saat itu ia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas DR. Soetomo, Surabaya.
Setelah sembuh dari cedera pada pertengahan 2014, Reffa tak langsung kembali ke lapangan. Ia lebih memilih untuk mendaftar tes masuk TNI AD dari jalur sepakbola dan lolos menjadi TNI AD.
Setelah jadi TNI, Reffa sempat terdaftar sebagai anggota tim PS AD dan bertugas di Pontianak, Kalimantan Barat. Terakhir, namanya masuk daftar pemain PS TNI yang berlaga di Piala Jenderal Sudirman.
Namun, Reffa hanya jadi penghangat bangku cadangan meski PS TNI tampil mempesona di penyisihan grup Piala Jenderal Sudirman.