Gresik United harus mengakui keunggulan Persiba Balikpapan usai dikalahkan 1-2 pada laga Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Kekalahan ini menambah catatan kurang baik bagi Gresik United hingga pekan ke-26 TSC 2016. Gresik United tercatat sudah mengalami 13 kekalahan sejak TSC 2016 dimulai.
Hasil ini seolah mengulang kegagalan skuat asuhan Eduard Tjong kala dikalahkan oleh Madura United dengan skor sama, 1-2, di paruh pertama kompetisi TSC
Kekalahan itu pun diakui Eduard murni kesalahan tim. Ini dikarenakan timnya gagal menampilkan kualitas sebagai satu kesatuan, terutama para pemain pengganti yang selama ini menghuni bangku cadangan. Eduard pun menyuarakan kekecewaannya pada sesi jumpa pers usai pertandingan.
"Saya kecewa dengan penampilan pemain dengan performa menurun, sehingga memang kami kalah secara kualitas," kata pelatih berusia 54 tahun itu.
Eduard Tjong mengungkapkan kekecewaanya usai Gresik United kalah dari Persiba Balikpapan.
"Sejak awal saya sudah katakan, Persiba ini tim yang sulit dikalahkan," lanjutnya.
Eduard juga tak segan menyebut nama pemain yang dianggapnya bermain buruk seperti Rudi Setiawan dan Yusuf Effendi. Menurut pelatih kelahiran Surakarta itu, kedua pemain tersebut mengalami penurunan performa.
"Sayang sekali, padahal Yusuf itu punya naluri gol bagus untuk menyelesaikan peluang gol. Saya tahu mereka juga sudah bermain maksimal," eks pembesut PS TNI tersebut menerangkan.
Eduard pun melanjutkan, bahwa kekalahan GU tak lepas dari absennya dua penggawa asing. Lini tengah tim berjuluk Laskar Joko Samudro itu terlihat keropos dan tidak hidup secara open play tanpa kehadiran Oh In-kyun. Gelandang serang asal Korea Selatan itu harus menepi dari lapangan hingga dua Minggu ke depan akibat cedera.
Sedangkan, penyerang andalan GU, Patrick Da Silva juga harus absen karena sedang menjalani suspensi akumulasi kartu kuning.
"Memang harus diakui, tanpa mereka, tim ini kesulitan mengembangkan permainan. Strategi tidak jalan karena aliran bola tersendat," Eduard mengakui kelemahan skuat asuhannya itu.
"Tapi, sudah tugas saya untuk memperbaiki tim ini secepatnya. Karena tidak bagus juga sebuah tim hanya bergantung pada satu dua pemain saja," ujar mantan pemain Arseto Solo menutup penjelasannya.