Persik Kediri kembali membuka kans lolos ke babak 8 besar ISC B, setelah sempat tertutup akibat beberapa kali kalah. Dua gol dari M. Fakhrudin di menit 16 dan penalti Mahyadi Panggabean menit 31, hanya mampu dibalas oleh gol Adu Setiawan sepuluh menit jelang laga usai.
Tambahan tiga poin ini pun membuat persaingan di Grup C semakin ketat. Saat ini, Persik menduduki posisi ketiga dengan 7 poin, tepat di bawah Perserang Serang dan Martapura FC yang lebih unggul satu angka.
"Kami akan bermain habis-habisan di pertandingan terakhir (melawan Celebest FC) nanti. Karena hanya dua tim yang lolos ke delapan besar," ujar asisten pelatih Persik Alfiat mengatakan usai pertandingan di Stadion Brawijaya Kediri.
Persik Kediri saat berhadapan dengan Martapura FC.
"Kami berharap Perserang besok gagal menang melawan Celebest. Jadi, peluang kami lebih terbuka," Asisten Pelatih Persik Kediri itu melanjutkan.
Kubu Martapura pun tak mempermasalahkan kekalahan atas Persik, yang membuat mereka harus saling jegal saat bertemu Perserang Serang di laga terakhir Grup C babak 16 besar ISC B pekan depan.
Di sisi lain, pelatih Martapura, Frans Sinatra Huwae justru mengkritik kesiapan Panpel di Kediri dengan segala perangkatnya.
"Saya tidak protes soal kekalahan tim saya. Tapi, saya pertanyakan soal kesiapan Panpel dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga," kata Pelatih Martapura tersebut.
Persik menuju 8 besar ISC B.
Di akhir laga, kubu Martapura memang terlihat berlarian ke tengah lapangan, untuk menolong salah satu pemain yang cedera berat. Usai terjadi benturan, pemain bertahan Martapura terlihat pingsan dan kemudian mendapatkan pertolongan medis yang cukup lambat.
"Hal itu yang kita pertanyakan, karena ini menyangkut nyawa manusia. Mereka seharusnya lebih sigap dalam keadaan darurat seperti itu," imbuh pelatih yang juga mantan pemain Barito Putera.