Geliat Sepakbola di Tapal Batas, Bertahan untuk Prestasi di Himpitan Keterbatasan
Nama Yabes Roni Malaifani jadi buah bibir kala Timnas U-19 melawan Filipina di Stadion Gelora Bung Karno pada Oktober 2013 silam. Yabes bukan pemain biasa.
Yabes ialah pemain kelahiran Moro Alor, pada 06 Februari 1995 silam. Daerah kelahiran Yabes merupakan satu dari 92 pulau terluar Indonesia karena berbatasan langsung dengan Timor Leste di sebelah selatan.
Yabes sendiri seperti dilansir dari sidomi.com mengaku kalau bakatnya pertama kali ditemukan oleh sang pelatih, Indra Sjafri pada pertengahan Juni 2013 lalu.
Saat itu Indra sedang berkeliling Indonesia mencari pemain yang akan diplot memperkuat Indonesia di Piala AFF dan AFC Cup U-19.
“Dalam hati saya bilang, ini baru kamu lihat orang Alor pung gila. Saya akan tunjukkan kepada dunia bahwa anak NTT juga bisa main bola," kata anak dari Anus Malaifani, guru olahraga di Alor.
Yabes mengaku lolos ke Timnas melalui proses yang sangat panjang. Nyaris tak dapat diseleksi di Kupang, Yabes tak masuk di skuat timnas untuk Piala AFF. Yabes mengaku tak putus asa karena memang hanya 20 pemain yang didaftarkan, sementara jumlah mereka sebanyak 31 orang.
“Waktu seleksi untuk AFC di Gelora Bung Karno, pelatih melakukan game. Ada dua tim yang bermain dan saya tidak masuk. Namun kemudian pelatih suruh saya ganti satu pemain. Saat itu saya sudah bertekad harus bisa lolos. Saat saya main, pelatih bilang Yabes, kamu bagus. Dalam hati, saya bilang, saya sudah lolos. Dan, ketika keesokan harinya BTN merilis nama skuad AFC, saya berada di urutan ke-17,” kata Yabes.