Tentang Cinta dan Loyalitas (Alm) Ambon; Bertaruh Nyawa dan Air Mata Demi Asa Persija Juara
Ambon adalah anggota aktif The Jak Kalimalang sejak 13 tahun lalu. Di mata teman-temannya, ia terkenal sebagai pria yang kerap menggunakan celana pendek.
Pribadinya serius, tapi juga pemalu. Ia berkemauan keras ingin memajukan Jak Kalimalang dengan membantu setiap kegiatan, salah satunya menggelar nonton bareng (nobar).
“Untuk Jakmania Kalimalang, gua siap,” kata Ketua Kordinator Wilayah (Korwil) Jak Kalimalang, Ahmad Komarudin atau yang biasa disapa Komenk, menirukan gaya bicara Ambon.
Ambon menjadi pendukung Persija sejak berusia 17 tahun, tepatnya pada 2003. Tahun ini, Ambon mendapat amanat jadi Ketua Panitia perayaan hari jadi Jak Mania Kalimalang yang ke 17, 24 November 2016 mendatang.
Komenk mengatakan, semula Ambon tidak percaya diri untuk menerima amanat tersebut. Namun setelah Komenk meyakinkannya, ia akhirnya siap.
Ambon kemudian menyiapkan sejumlah agenda, di antaranya santunan dan pentas musik yang rencananya berlangsung di salah satu universitas swasta Jakarta, 4 Desember 2016 mendatang.
Menurut Komenk, persiapannya sudah di atas 50%. Namun kemungkinan batal, demi menghayati momen berkabung atas musibah yang menimpa organisasinya.
Di organisasi, kedewasaan dan keseriusan di diri Ambon kerap menjadi pengendali bila terjadi pro-kontra terhadap keputusan pemimpin. Ia selalu mengingatkan para anggota Jak Kalimalang agar tetap setia dan berada di bawah garis komando, apapun yang terjadi.
“Lu boleh kecewa sama organisasi, tapi jangan pernah lu jadi pembangkang. Kita boleh kecewa, tetapi tetap di jalur. Kita jangan jadi kacang lupa kulitnya,” kata Komenk, mengikuti perkataan Ambon kepada para anggotanya.
Itulah hal yang paling Komenk ingat. Ia menambahkan, loyalitas Ambon tidak perlu diragukan lagi, bahkan tidak perlu dipertanyakan.
“Tanggung jawab, komitmen, walaupun kerap bersebrangan (pendapat), dia tetap berada di garis komando. Itu yang saya suka dari dia,” Komenk menegaskan.