Sudah menjadi rahasia umum jika generasi muda Indonesia kini kesulitan untuk mendapatkan ruang hijau, termasuk lapangan sepakbola yang dapat mereka gunakan untuk berolahraga.
Minimnya jumlah lapangan di daerah disinyalir dapat menjadi salah satu penyebab sulitnya para bibit-bibit muda pesepakbola untuk mengembangkan kemampuan mereka.
Keterbatasan jumlah lapangan, terutama di daerah secara tak langsung membuat anak-anak muda yang memiliki kemampuan bermain sepakbola kesulitan. Lapangan untuk bermain bola saja terbatas, lantas bagaimana mereka akan bersemangat untuk terus mengocek bola dan bermain?
Menyadari hal tersebut, Ketua Umum PSSI 2016-2020, Edy Rahmayadi pun berencana untuk membuka lapangan atau stadion sepakbola di berbagai daerah untuk masyarakat umum. Edy pun telah merencanakan berbagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut.
Edy Rahmayadi siap melakukan segala proses yang dibutuhkan untuk membangun banyak lapangan sepakbola di Indonesia.
“Pasti (ada rencana membuka lapangan sepakbola untuk masyarakat), di sepakbola infrastruktur yang menangani masalah itu ialah Pemda (Pemerintahan Daerah). Saya perlu (Memorandum of Understanding - MoU) dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),” papar Edy Rahmayadi usai rapat Exco PSSI, Senin kemarin (14/11/16).
“Persoalan infrastruktur ada di Pemda dan pembangunannya di Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU). Saya akan menghadap kepada semua pihak termasuk gubernur dan bupati,” tegasnya.
Demi mewujudkan ketersediaan dan keterbukaan lapangan bagi masyarakat umum, pria yang masih menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu ingin menjalin kerja sama dengan semua pihak terkait.
Keinginan Edy Rahmayadi sekilas mengingatkan publik akan sosok Naga Bonar.
“Kalau ada MoU kan berarti saya punya kertas yang bisa ditunjukkan. Ada peluang untuk dibuka stadion-stadion itu untuk masyarakat umum yang penting ada aturan tapi jangan sampai dirusak, lalu ditinggal. Akan saya coba buka, sebenarnya tidak perlu MoU tapi lebih enak agar saya jangan dibilang mentang-mentang tentara,” tambah Edy.
Sontak ide yang diinginkan Edy itu mengingatkan masyarakat Indonesia akan sosok Dedi Mizwar dalam film ‘Naga Bonar Jadi 2’, yang menjadi tokoh beken Tanah Air karena jiwa patriotismenya kepada Indonesia.
Dalam kutipan film itu, Naga Bonar mempertanyakan lapangan sepakbola kala lahan kebun sawitnya ingin disulap sang anak, Bonaga, untuk menjadi perusahaan besar.
Naga Bonar saat bercakap dengan anaknya, Bonaga, perihal lapangan sepakbola.
“Di mana lapangan bolanya? Kau tidak ingin bangsa kita menang main sepakbola? Sudah, rubuhkan saja salah satu gedung untuk bikin lapangan bola,” ucap Naga Bonar dalam film tersebut.