Qatar, Hajatan Piala Dunia, dan Sekelumit Problema Hak Asasi Manusia

Sabtu, 10 Desember 2016 15:54 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
 Copyright:
Qatar Berpotensi Gelar Piala Dunia Terkejam

Pada tahun 2012 - 2013, Amnesty International merilis bahwa jumlah penduduk Qatar meningkat 10,5%. Artinya, ada 20 penduduk baru dalam setiap jam yang datang ke Qatar.

Jumlah ini meningkat seiring dengan janji manis akan perubahan nasib bagi para pekerja. Sampai tahun 2014 lalu, Amnesty International merilis setidaknya 1,38 juta pekerja asing mengadu nasib ke Qatar.

Pekerja dari Asia Selatan dan Asia Tenggara menjadi yang terbanyak dalam daftar pekerja migran ini. International Labour Organization (ILO) merilis setidaknya 1 juta pekerja datang dari wilayah tersebut.

Kondisi pemukiman buruh yang bekerja untuk proyek sejumlah pembangunan di Piala Dunia 2022.

Ini artinya 94% pekerja datang dari kawasan yang cukup miskin di Asia tersebut. ILO juga menyebut bahwa janji manis akan pekerjaan layak hilang saat mereka tiba di Qatar.

Menurut data International Trade Union Centre (ITUC), ada 10 aspek yang menjadi pelanggaran akan hak pekerja di Qatar. Sebagian besar mereka yang terdampak merupakan pekerja yang terlibat dalam persiapan proyek Piala Dunia 2022.

Hal yang cukup sumir adalah kondisi pekerja yang harus beraktivitas di suhu tinggi. Parahnya lagi, menurut laporan Amnesty International, para buruh ini harus bekerja di bawah suhu 50 derajat celcius.

Imbasnya, ribuan pekerja tewas akibat situasi yang kurang bersahabat ini. Para pengembang berusaha mengebut pembangunan proyek hingga harus mengorbankan ribuan pekerja.

Setidaknya tercatat 4 ribu orang tewas sepanjang tahun 2010 hingga tahun 2014 di Qatar. Kebanyakan diakibatkan karena serangan jantung akibat suhu panas, dan kecelakaan kerja.

Angka ini menjadi salah satu yang tertinggi sepanjang milenium baru. Untuk perbandingan, Piala Dunia 2014 di Brasil hanya mengakibatkan 7 orang tewas selama masa pembangunan.

Demikian pula saat penyelenggaraan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan yang hanya membuat 2 nyawa pekerja hilang. Tentu saja akibat dari jumlah pekerja tewas di Qatar ini menjadi sinyal betapa berbahayanya ambisi yang tidak diiringi dengan kemanusiaan.

501