Meski datang dengan menyandang status klub terbaik Eropa dengan gelar juara Liga Champions musim 2015/16, Madrid tidak bisa serta merta tampil semena-mena saat menghadapi wakil Asia, Kashima Antlers.
Los Blancos sempat memimpin pertandingan dengan keunggulan 1-0 pada babak pertama lewat gol Karim Benzema pada menit kesembilan. Namun keunggulan itu pupus jelang turun minum usai gelandang Kashima Antlers, Gaku Shibasaki menyamakan skor pada menit ke-44.
Pemain berusia 24 tahun itu bahkan membuat timnya berbalik unggul usai jeda turun minum pada menit ke-52 lewat sepakan keras kaki kirinya dari luar kotak penalti Keylor Navas. Beruntung bagi Madrid, Cristiano Ronaldo bisa menyamakan skor pada menit ke-73 hingga memaksa laga dilanjutkan ke babak tambahan waktu.
Gol jarak jauh Gaku Shibasaki sempat membawa Kashima Antlers berbalik unggul atas Real Madrid.
Madrid akhirnya memastikan diri keluar sebagai juara setelah menciptakan dua gol kemenangan pada menit ke-97 dan ke-104 babak tambahan waktu melalui dua gol yang kembali diciptakan oleh Ronaldo.
Meski berhasil keluar sebagai juara dengan hattrick Ronaldo dan menorehkan tinta sejarah sebagai pemilik gelar juara Dunia Antarklub terbanyak dengan catatan lima kali juara di ajang turnamen yang dahulu bernama Piala Interkontinental, pusat perhatian publik sepakbola tidak sepenuhnya mengarah kepada Real Madrid.
Seorang sosok misterius bernama Gaku Shibasaki berhasil menyedot perhatian usai tampil gemilang sepanjang pertandingan dengan menjadi ruh permainan dari Kashima Antlers, dan melengkapinya dengan mencetak brace ke gawang Keylor Navas.
Saking cemerlangnya penampilan Shibasaki dalam laga melawan skuat bertabur bintang milik Real Madrid, media Inggris, The Sun bahkan menjulukinya dengan sebutan 'Andreas Iniesta asal Jepang'.
Lantas siapakah sosok misterius Gaku Shibasaki tersebut? INDOSPORT coba mengulasnya dalam ulasan singkat berikut.