Nama Faiz Subri langsung meroket setelah dirinya berhasil mencetak gol indah melalui sebuah eksekusi tendangan bebas ke gawang Pahang FA saat dirinya membela Penang FA di ajang Liga Super Malaysia pada 16 Februari 2016 lalu.
Gol indah yang diciptakannya dianggap telah mengingkari hukum fisika, lantaran tercipta melalui sebuah proses yang tidak biasa. Bola hasil sepakannya yang melengkung ke arah berlawanan sebelum mengoyak jala gawang Pahang FA.
Gol tersebut lantas marak beredar di berbagai jejaring media sosial dan direkomendasikan sebagai gol terbaik dunia di tahun 2016. Gol tersebut juga turut membuat namanya mencuat dan menjadi bahan pembicaraan di seantero dunia.
Gol indah itu akhirnya benar-benar terpilih sebagai gol terbaik dalam anugerah penghargaan insan sepakbola terbaik dunia yang diadakan oleh FIFA dengan tajuk The Best FIFA Football Awards di Zurich Swiss pada Senin (09/01/17) waktu lokal atau Selasa (10/01/17) dini hari WIB.
Penghargaan itu semakin membuat popularitas Faiz meningkat tajam. Sebagaimana dilansir Fox Sports Asia, Faiz Subri sempat menjadi trending topic di kalangan pengguna Twitter, mengalahkan popularitas Cristiano Ronaldo dan Claudio Ranieri yang juga diganjar dengan penghargaan untuk nominasi berbeda dalam ajang yang sama.
Faiz Subri merasa bersyukur akan pencapaian tersebut. Namun ia enggan untuk larut dalam kesombongan popularitas, dan menganggapnya hanya sebagai sebuah keberuntungan.
"Mungkin ini adalah rejeki saya dan keluarga saya, saya akan mencoba untuk menghadapi hal ini (popularitas) perlahan-lahan dan menyesuaikan diri dengan kondisi seperti ini," kata Faiz seperti dikutip dari Utusan Online.
"Saya ingin tetap fokus memberi prioritas dalam membantu Penang FA dalam bersaing di Liga Super Malaysia pada musim ini," timpalnya.
Faiz Subri bersama istri dan kedua anaknya saat bertolak ke Zurich Swiss.
Sementara itu pengakuan serupa diungkapkan oleh sang istri, Norzawanis yang mengatakan bahwa kehidupan keluarganya memang mengalami sebuah perubahan drastis sejak suaminya masih dalam nominasi Puskas Award.
Norzawanis mengaku kerap mendapat telepon dari banyak orang yang mencoba untuk menghubungi Faiz. Kondisi ini sempat membuatnya merasa kebingungan namun perlahan bisa beradaptasi dan terbiasa dengan popularitas yang diraih oleh sang suami.
"Kehidupan kami mendadak berubah, karena orang mulai banyak memperhatikan kami dan kami banyak menerima telepon. Saya menyarankan agar dia melanjutkan kariernya, dan berharap suami saya bisa menang," ujar Norzawanis.
Beruntung, doa dan harapan sang istri akhir terkabul setelah Faiz dinyatakan menang dan berhak untuk mendapatkan penghargaan Puskas Awards dari FIFA untuk tahun 2016 ini.
Dari hasil voting, Faiz meraih suara terbanyak, sebesar 59,46 persen suara. Sementara pesaingnya, Marlone memndapatkan 22,86 persen suara, sedangkan 10,01 persen suara sisanya menjadi milik Daniuska Rodriguez.