Mengenang Graham Taylor: Eks Pelatih Timnas Inggris yang Sempat Disebut Si Pria Lobak
Berkarier sebagai pesepakbola, Graham Taylor merupakan pemain berposisi full back. Ia mengawali kariernya di salah satu klub tertua di Inggris, Grimsby Town.
Taylor bergabung dengan Grimsby Town pada 1962 silam. Bersama klub yang kini berkarier di divisi empat Liga Inggris tersebut, Taylor bertahan hingga 1968. Ia memainkan laga sebanyak 189 kali dan mencetak 2 gol.
Pada 1968, Taylor pindah ke klub Lincoln City. Bersama klub berjuluk The Imps tersebut, Taylor bermain sebanyak 150 kali dan mencetak 1 gol. Pada 1972, Taylor harus alami kenyataan pahit di karier sepakbolanya.
Ia alami cedera yang tak kunjung sembuh, kariernya sebagai seorang full back terhenti. Namun semangatnya untuk terus berkarier di lapangan hijau tak berhenti.
Setelah umumkan pensiun sebagai seorang pemain, Taylor alih profesi sebagai seorang pelatih. Lincoln City jadi klub pertamanya sebagai seorang pelatih.
Pada 1977, Taylor kemudian pindah kasta. Ia diangkat menjadi pelatih Watford dan sukses membawa klub itu naik dari divisi empat Liga Inggris.
Pada musim itu juga, Taylor mampu mengantarkan Watford mencetak poin tertinggi dalam sejarah klub yakni 71. Setelah dari Watford, Taylor dilirik oleh salah satu klub yang berkiprah di divisi dua (sekarang divisi satu) Liga Inggris, Aston Villa.
Karier kepelatihan Taylor pun semakin cemerlang bersama The Villa. Pada akhir musim 1987/88, Aston Villa sukses ia bawa ke kompetisi tertinggi Liga Inggris setelah sukses kalahkan Middlesbrough di babak kualifikasi.
Selang semusim setelah bawa The Villa promosi, Taylor mampu torehkan tinta emas di sejarah Aston Villa. Pada musim 1989/90, Aston Villa mampu bertengger di posisi dua di bawah Liverpool yang akhirnya meraih titel juara.
Di era tersebut, Taylor juga sukses mengorbitkan salah satu penyerang tajam di kancah liga Inggris. Penyerang tersebut kemudian menjadi legenda di Manchester United, ia adalah Dwight Yorke.
Prestasi cemerlang Taylor bersama Aston Villa akhirnya membawa ia pada pekerjaan penting untuk karier kepelatihan seorang pelatih yakni melatih Tim Nasional.