Laga di Aleppo International Stadium disesaki oleh ribuan warga setempat yang ingin menyaksikan laga resmi pertama di kota yang porak-poranda usai perang saudara. Al Ittihad dan Hurriya menjadi dua klub sekota yang saling berlawan dalam laga non profesional ini.
Kondisi stadion yang rusak akibat bom dan senjata berat, serta rumput kecoklatan yang juga rusak karena lama tak dirawat, tidak membuat antusiasme pendukung kedua kesebelasan berkurang. Laga ini juga dijaga oleh aparat bersenjata lengkap guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
Namun hal yang menarik adalah nuansa Indonesia yang ikut meramaikan laga ini. Jersey yang digunakan oleh Al Ittihad merupakan produk MBB Apparel yang bermarkas di Bogor.
Al Ittihad dan MBB Apparel memang telah menjalin kerja sama untuk menjadi produsen jersey tim asal Suriah tersebut pada kompetisi musim ini. Al Ittihad sendiri menggunkaan jersey yang didesain khusus dengan gambar Benteng Aleppo di seragam tempur mereka.
Kantor pusat MBB Apparel yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat.Laga Al Ittihad melawan Hurriya sendiri merupakan salah satu pertandingan yang sudah dinanti selama enam tahun oleh warga Aleppo. Perang saudara antara tentara pemerintah dan pihak pemberontak yang berlangsung sejak tahun 2011, telah menghancurkan sarana dan prasarana olahraga termasuk sejumlah stadion di Suriah.
Laga ini pun berakhir dengan kemenangan Al Ittihad dengan skor tipis 2-1 atas Hurriya. Rafat Muhtadi dan Rabie Sorour menjadi pahlawan kemenangan Al Ittihad dalam laga ini.