Faiz Subri berhasil membelalakkan mata dunia dengan aksi gol tendangan bebas spektakuler yang ia ciptakan ke gawang Pahang FA saat membela Penang FA di Liga Super Malaysia pada 16 Februari 2016 lalu.
Golnya kemudian terpilih sebagai gol terbaik di tahun 2016 hingga dirinya diganjar dengan penghargaan FIFA Puskas Award 2016 pada Selasa (10/01/17) lalu.
Proses gol yang diciptakannya dinilai telah mengingkari hukum fisika lantaran tercipta dengan cara yang tidak biasa. Bola hasil tendangan kaki kanannya melengkung ke arah berlawanan sebelum menghujam gawang sasaran.
Beberapa orang menganggap gol tersebut berbau keberuntungan, meskipun seorang ahli fisika membuktikan dengan sebuah teori bahwa gol tersebut bisa diciptakan secara berulang dengan kombinasi tenaga dan momentum yang tepat.
Mohd Hafizudin Kamal buktikan tendangan Faiz Subri dengan teori Fisika dan Matematika.
"Ada yang bilang tendangan itu berbau keberuntungan, tapi saya punya bukti dalam teori ilmu fisika dan matematika. Tendangan itu bisa dilakukan berulang dengan menggunakan kombinasi tenaga dan momentum yang tepat," ungkap ilmuwan asal Malaysia, Mohd Hafizudin Kamal.
Faiz Subri membuktikan kebenaran teori tersebut dengan melakukan kembali sebuah tendangan bebas persis seperti yang ia ciptakan sebelumnya, bahkan dengan mengambil sudut yang berbeda.
Pemain berusia 29 tahun itu melakukannya dalam laga antara Penang FA melawan Perak FA dalam lanjutan pekan kedua Liga Super Malaysia pada Januari (27/01/17) lalu.
Tapi sayangnya, gol anti fisika itu tidak berbuah gol. Bola hasil tendangannya berhasil digagalkan kiper Perak FA, Muhammad Hafizul Hakim. Penang FA pun harus mengakui keunggulan Perak FA, usai kalah dengan skor tipis 0-1.
Berikut video cuplikan tendangan bebas Faiz Subri dalam laga kontra Perak FA.