Kasus itu terjadi pada musim 2012/13. Saat itu, Calhanoglu yang masih berusia 17 tahun, sepakat untuk membela Trabzonspor.
Namun bukannya membela klub asal Turki itu, Calhanoglu justru memutuskan untuk bermain di Jerman bersama Karlsruher SC.
Padahal, saat itu gelandang Tim Nasional Turki dan agennya sudah mendapatkan bayaran sebesar 100 ribu euro (Rp1,4 miliar) dari Trabzonspor.
Tidak terima dengan perlakuan pemain yang jago tendangan bebas itu, Trabzonspor mengadukannya ke Sengketa Resolusi Chamber FIFA pada April 2013.
Setelah melakukan penyelidikan cukup lama, badan sepakbola dunia itu menyadari Calhanoglu sudah melakukan pelanggaran dan memberikan hukuman berat kepadanya.
Hakan Calhanoglu has received a 4-month suspension from FIFA
— Bayer 04 Leverkusen (@bayer04_en) February 2, 2017
We're standing by you, @hakanc10!
More details coming shortly... pic.twitter.com/tlzcHKzCVa
"Hakan Calhanoglu diperintahkan untuk segera membayar sebesar 100 ribu Euro ke Trabzonspor FC,” demikian pernyataan CAS, seperti yang diberitakan oleh Goal.
"Sebenarnya, Sengketa Resolusi Chamber FIFA sempat memberikan hukuman kepada Hakan Çalhanoglu selama empat bulan. Namun, hukuman itu sempat ditunda karena CAS sedang memproses banding yang dilakukan Çalhanoglu,” sambungnya.
The suspension is due to a breach of contract in 2011 and has nothing to do with his time at Bayer 04 Leverkusen. pic.twitter.com/4iob9AFxza
— Bayer 04 Leverkusen (@bayer04_en) February 2, 2017
Praktis, Leverkusen sangat kesal dengan hukuman yang diberikan FIFA kepada salah satu pemain andalannya itu.
“Ini merupakan sebuah pukulan yang sangat telak untuk Çalhanoglu dan kami. Kami harus menjalani hukuman ini meski tidak terlibat. Kami akan kehilangan salah satu pemain penting pada musim ini,” kata Direktur Olahraga Leverkusen, Rudi Voller.