Kabar buruk datang dari sepakbola Kabupaten Magelang. Salah satu klub peserta Liga 3, Persikama Magelang resmi dibubarkan usai tersingkir dari Piala Dirgantara 2017.
Kepastian dibubarkannya klub yang berjuluk Laskar Syailendra ini diungkapkan langsung oleh sang manajer, Sukardiyono Goodres usai rapat terbatas. Sukardiyono mengeluhkan soal kesolidan manajemen yang selama ini mengurusi tim asal Magelang tersebut.
"Keputusan ini harus saya ambil karena kita tahu sepakbola bukan one man show tapi keterpaduan seluruh unsur yang ada. Tapi sejak berjalannya musim ini, saya tidak melihat kekompakan dan kebersamaan itu," ungkap Sukardiyono Goodres seperti dikutip borobudurnews.
Keputusan untuk membubarkan Persikama telah disampaikan kepada seluruh pemain dan jajaran pelatih. Padahal mereka baru saja mengikuti turnamen Piala Dirgantara 2017 yang menjadi ajang observasi sebelum membuat program latihan persiapan untuk mengikuti kompetisi Liga 3.
Kami HanyaTim Amatir yang masih butuh support dari Pemda,kenapa pemda diam saja?? cc @DPRDKabMagelang dibantuhttps://t.co/ztSGjkFbfc
— Persikama Magelang (@Persikama1986) 4 Maret 2017
Tidak ada dukungan nyata dari semua komponen untuk memajukan sepakbola di Kabupaten Magelang disinyalir menjadi penyebab utama klub yang didirikan pada tahun 1986 tersebut dibubarkan.
"Apa yang mereka sampaikan dan didengungkan dengungkan hanya kebanggaan semu. Tidak ada tindakan riil mendukung dan ingin Persikama besar. Jika ada yang ingin menjadi manajemen Persikama saya akan dukung sepenuhnya, baik moril maupun finansial," tandasnya.
Pembubaran Persikama tentu saja menjadi preseden buruk bagi persepakbolaan nasional. Apalagi saat ini sepakbola tanah air tengah menjalani musim semi usai setahun didera sanksi FIFA.