Sepakbola wanita Indonesia selama ini diakui masih kurang terdengar gaungnya meskipun bukan berarti tidak ada geliatnya. Namun di tengah kondisi senyapnya, sosok wanita bernama lengkap Deliana Fatmawati Junior Kaban muncul menjadi cahaya terang dengan torehan sejarah yang diukirnya di kancah sepakbola Internasional, Rabu (08/03/17).
Geliat sepakbola wanita Indonesia mulai menunjukkan kebangkitan dari tidur panjangnya sejak akhir tahun 2016 lalu, di mana PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bahu membahu dalam mendukung terselenggaranya turnamen bertajuk Bengawan Cup II 2016.
Ketika itu, Menpora dan PSSI berharap turnamen yang mempertemukan empat tim peserta mulai dari 28 hingga 31 Desember di Stadion R Maladi Sriwedari, Solo menjadi embrio atau cikal bakal kebangkitan sepakbola wanita di Tanah Air.
Harapan itu sepertinya bukanlah isapan jempol belaka. PSSI pada kuartal awal tahun 2017 langsung menggenjot beragam kegiatan guna mendongkrak pengembangan sepakbola kaum hawa ini.
Mulai dari menggelar turnamen sepakbola untuk kelompok umur, turnamen Piala Putri Nusantara 2017, mempersiapkan kompetisi reguler, hingga persiapan Timnas sepakbola wanita Indonesia untuk turun di ajang Piala AFF 2017 serta beragam kegiatan lainnya.
Namun di tengah hiruk pikuk geliat PSSI dan pemerintah dalam mengupayakan geliat sepakbola wanita Tanah Air, muncul sosok wanita bernama Deliana Fatmawati yang mengharumkan nama Indonesia di kancah sepakbola internasional.
Wanita kelahiran Medan 29 tahun silam itu secara sah menjadi wasit sepakbola wanita pertama asal Indonesia yang mengantongi lisensi FIFA.
Mengutip dari laman resmi FIFA tercatat bahwa Indonesia saat ini memiliki 11 orang wasit sepakbola yang memiliki lisensi internasional dari FIFA. 10 di antaranya merupakan wasit untuk sepakbola pria dan satu lainnya untuk sepakbola wanita, yakni Deliana Fatmawati.
Deliana Fatmawati sedianya bukanlah sosok baru dalam dunia bal-balan Tanah Air. Wanita jebolan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung itu memang telah lama mendedikasikan dirinya di dunia bal-balan baik sebagai pemain futsal atau pun pesepakbola.
Dikutip dari bolanasional.co, menjadi seorang wasit sepakbola merupakan impian yang telah dicita-citakan oleh Deliana sejak lama. Wanita berzodiak cancer itu bahkan sudah mengantongi lisensi wasit C2 sejak tahun 2012 dari Asprov PSSI Jawa Barat. Lisensi tersebut digunakannya untuk memimpin pertandingan di level junior.
"Dengan lisensi C2 yang saya miliki, saya baru bisa memimpin petandingan di level junior, seperti kompetisi Persib U16, U19 atau dalam partai partai uji coba," beber Deliana pada tahun 2012 seperti dikutip INDOSPORT dilansir bolanasional.co.
Keinginan kuat Deliana untuk menapaki jenjang karier sebagai seorang wasit ternyata memang cukup kuat. Padahal, ia hanya berbekal motivasi sederhana, yakni ini membuat kaum wanita bisa berdiri sejajar dengan kaum laki-laki saat menjalankan tugas di lapangan hijau.
"Saya ingin membuktikan bahwa wanita tidak kalah dengan laki laki bila bertugas di tengah lapangan," tukasnya.
Impian dan harapan Deliana pun kini terwujud. Bukan cuma berhasil menyejajar diri dengan kaum pria, lebih dari itu, wanita yang juga berprofesi sebagai guru Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar kini menjadi cahaya terang bagi prestasi sepakbola wanita Indonesia yang mulai bergeliat.