Nasib Fellipe Bertoldo dengan Arema FC akan bisa terjawab usai manajer meeting klub peserta Liga 1 pada tanggal 30 April 2017 mendatang. Jika regulasi berubah dari 2+1 (dua pemain asing non Asia dan satu Asia) menjadi 3+1 (tiga pemain asing non Asia dan satu Asia) tanpa kewajiban marquee player, maka Bertoldo bisa membela tim Singo Edan di Liga 1 dengan menggunakan paspor Brasil.
"Kami tunggu hasil manager meeting di Jakarta pada tanggal 30 nanti. Jika regulasi berubah menjadi 3+1 tanpa kewajiban mengisi marquee player, bisa jadi Fellipe tetap bersama tim," ungkap General Manager Arema, Ruddy Widodo.
Sebelumnya, Bertoldo termasuk sembilan pemain yang secara hukum menurut AFC memiliki paspor Timor Leste bersifat ilegal. Sembilan pemain tersebut dilarang AFC untuk bermain di kompetisi seluruh negara anggotanya pada tahun ini.
"Karena paspor Timor Leste-nya dipermasalahkan, maka Fellipe hanya bisa menggunakan paspor Brasil yaitu negara kelahirannya," kata Ruddy Widodo.
"Dengan mengacu klausul kontraknya, maka kami hanya bisa bilang, Maybe Finish untuk Fellipe Bertoldo," tambahnya.
Arema FC mengaku sangat prihatin dengan apa yang menimpa rekan senegara Arthur Cunha da Rocha tersebut. Manajemen yakin jika yang dipermasalahkan AFC adalah keabsahan paspornya dalam lingkup sepakbola internasional.
"Dari fisiknya, paspor Timor Leste milik Fellipe memang asli. Hanya proses naturalisasi Fellipe dan delapan lainnya yang dianggap tidak benar oleh FIFA maupun AFC," ujar Ruddy Widodo.
"Kami begitu prihatin dengan nasibnya, karena Fellipe hanya korban dari upaya instan yang dilakukan Timor Leste."