Publik sepakbola Lumajang tahun ini bersiap merasakan euforia kompetisi Liga 2 Indonesia. Persigo Gorontalo, resmi bermarkas di Kabupaten Lumajang setelah melakukan merger dengan Semeru FC, tim amatir setempat, Senin (27/03/17).
Persigo Semeru FC akan menjadi tim pertama di level profesional yang akan bermain di Stadion Semeru Lumajang, setelah sekian lama tak ada tim yang bermarkas di sana.
Terakhir kali, Stadion Semeru menggelar pertandingan kelas nasional saat Persebo Bondowoso bermarkas di kabupaten yang terkenal sebagai penghasil pasir besi itu saat kompetisi Divisi Utama tahun 2014 silam.
"Kami coba bangkitkan kembali atmosfer dan gairah sepakbola di Lumajang. Tim lokal setempat yaitu PSIL, juga lama tidak naik kasta dari level amatir," tandas H. Thoriq Alkatiri.
Terkait status legalitas tim, CEO Persigo Semeru FC itu menegaskan bahwa timnya memang merger dari dua klub yang berbeda. Persigo Gorontalo sudah sekian lama berkutat di level Divisi Utama dan kini mengalami masalah finansial.
Oleh sebab itu, tim yang pernah diperkuat Zulham Zamrun itu berusaha eksis dengan menggandeng Semeru FC agar tetap bisa berkompetisi di Liga 2.
"Kerja sama ini sama-sama menguntungkan dalam dua tahun ke depan. Persigo masih bisa eksis di Liga 2, dan kami juga bisa tampil di level kedua nasional," imbuh figur yang baru terpilih sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI Asosiasi Provinsi Jawa Timur itu.
Tim berjulukan The Java Volcano itu pun tak mematok target muluk-muluk di kompetisi Liga 2 nanti. Apalagi, standar Liga 2 akan dinaikkan dengan hanya menyisakan tempat 20 besar dari 60 tim kontestan musim ini.
"Dengan menyiapkan dana Rp 4 Milyar, kami optimis bisa bertahan musim depan. Pelatih Putut Wijanarko juga satu visi dengan membangun sepakbola berkarakter lewat Persigo Semeru FC," pungkasnya.