Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Luis Milla, menjelaskan bagaimana Spanyol bisa mencetak bibit-bibit pesepakbola hebat. Negara kelahirannya itu ternyata sangat serius menanamkan pembinaan usia muda. Sehingga, para anak-anak di Spanyol sudah bermain sepakbola sejak usia sangat dini.
Menurutnya, pembinaan usia muda menjadi pondasi awal untuk membentuk pesepakbola handal.
"Saya sebelum menjadi seorang pelatih, saya seorang pemain. Tapi, saya juga seorang bapak saya punya anak. Anak saya sudah main di Valencia di usia lima tahun. Tapi di Spanyol, setiap sekolah memiliki pola materi berbeda dalam pembinaan usia muda," ujar Luis Milla di acara A Night With The Manager di Hotel Yasmin, Karawaci, Tangerang, Jumat (31/03/17).

"Di Spanyol di usia 5-11 tahun hanya having fun dalam bermain bola. Serta menimbulkan kreativitas. Lanjut di usia 11-15, kita coba masukan taktik. Lalu usia 15-17 kita main menyerang bertahan dan kombinasi. Jadi di usia 18, dia siap bermain di level profesional," lanjutnya.
Hal tersebut ternyata tidak ditemukan Luis Milla di kultur sepakbola Indonesia. Menurut Luis Milla, pesepakbola Indonesia di usia 18 tahun masih kerap melakukan kesalahan.
"Indonesia terkadang usia 18 masih kerap sulit mengontrol bola. Tapi tak masalah, hal itu masih bisa kita benahi," tutup Luis Milla.