Seorang anak kecil asal Irak bernama Messi menjadi korban penculikan ISIS. Anak kecil yang diketahui berasal dari Yazidi Kurdi ini diculik pada tahun 2014 lalu, dan disandera hingga dua tahun lamanya.
Dilansir oleh Express, Messi kecil yang kini berusia lima tahun itu ditangkap bersama dengan ibu dan para saudara perempuannya di kediaman mereka yang terletak di Sinjar, Irak Utara. Alasan penculikan dilatarbelakangi oleh nama anak kecil tersebut yang mirip dengan megabintang Barcelona, Lionel Messi.
Hal tersebut tak lepas dari peran sang ayah, yang ternyata merupakan seorang penggemar pria berusia 29 tahun tersebut. Selain itu, ISIS juga menculik ribuan perempuan dan anak kecil saat mereka menyerang wilayah Sinjar pada Agustus 2014 lalu.
Kini, hampir tiga tahun Messi beserta keluarganya dibebaskan dan hidup sebuah penampungan pengungsi di daerah Dohuk, Kurdistan Irak. Dalam wawancaranya kepada televisi lokan, Kurdistan24, ayah Messi menceritakan bahwa sang penculik memaksa istrinya untuk mengganti nama sang anak menjadi Hasan.
Selama dua tahun menjadi sandera ISIS tentunya memberikan dampak trauma untuk Messi kecil sendiri. Dikabarkan, ia hampir tak pernah berbicara, dan kerap mengacungkan senapan mainan daripada bermain sepakbola yang dulu digemarinya.
Hingga kini, Express melansir Messi kerap kali menggelengkan kepalanya tiap dipanggil namanya oleh orang yang tak dikenal. Hal ini disinyalir merupakan bagian dari dampak buruk yang diterimanya saat menjadi tawanan, karena trauma akan namanya sendiri.
Sebelumnya, kasus yang hampir serupa juga pernah terjadi di Afghanistan. Seorang anak kecil bernama Murtaza Ahmadi menjadi viral di pertengahan Januari 2016 lalu saat dirinya mengenakan jersey yang terbuat dari plastik bertuliskan "Messi" di punggungnya.
Akibat dari viralnya foto dirinya yang beredar di dunia maya serta pemberitaan di media, Murtaza harus rela pindah ke Pakistan pertengahan Mei 2016 lalu bersama keluarganya karena sering menerima ancaman penculikan, seperti yang diberitakan BBC.