Akhir Januari kemarin misalnya, hacker bernama Abdellah Elmaghribi meretas website miliki klub non-liga, Chatham Town Football. Elmaghribi mengaku berasal dari Maroko dan mempertanyakan keamanan website tersebut.
"Di mana kemananannya? Saya bukan Charlie (mengacu kepada serangan Paris). Saya bukan teroris, saya seorang Muslim dan bangga menjadi Muslim. Allah adalah satu," tulis Elmaghribi di website Chatham Town.
Menariknya, serangan peretas itu tak terlalu dianggap oleh staf IT klub. Menurut mereka, meretas sebuah website klub tak terkenal yang hanya didatangi penonton rata-rata 143 orang tidaklah masuk akal.
"Tidak masuk akal. Kami ini kan tim sepakbola serabutan, jadi saya harap itu hanya serangan acak dari hacker. Saya cuma takut ada arsip-arsip yang hilang. Karena butuh dua tahun bagi saya mengumpulkannya," kata Steve Archer, pengelola website.
Hacker dari Rusia juga mengklaim berhasil menutup webste resmi Piala Afrika. Mereka kecewa terhadap hukum di Gabon, di mana Presiden Ali Bongo Ondimba tidak turun dari kekuasaan meski kemenangan Pemilu diwarnai dengan pertumpahan darah.
"Kami melakukan ini sebagai bentuk protes ke Gabon. Mereka menjalankan Piala Afrika di negara di mana diktator Ali Bongo membunuh orang-orang tak bersalah!," jelas salah seorang hacker lewat email seperti dikutip dari Sport24.
Berkut ini INDOSPORT merangkum deretan pesepakbola yang akun media sosialnya pernah diretas oleh hacker.