Mengenang Tergusurnya Stadion Lebak Bulus Lewat Buku 'Sanggraha'
Nugroho menjelaskan pemilihan kata ‘Sanggraha’ sebagai penamaan bukunya. Sanggraha, kata Nugroho, identik dengan nama awal Stadion Lebak Bulus, yakni Sanggraha Pelita Jaya.
“Pertama kali gue nonton sepakbola, nama Stadion Lebak Bulus masih Sanggraha Pelita Jaya. Kemudian gue coba cek di kamus-kamus, sampai bahasa sansekerta, itu tidak ada. Adanya 'Pesanggrahan', yang artinya rumah singgah atau wisma yang dimiliki oleh pemerintah. Kira-kira begitu. Sebuah rumah untuk sebuah klub,” ujar Nugroho bercerita.
Pembuatan buku ini menjadi tantangan tersendiri bagi Nugroho. Apalagi saat proses pengambilan gambar dari bebeberapa titik yang sulit untuk dijangkau.
“Tantangan? Pertama, ada pas lagi motret, tidak diberi izin untuk ambil foto. Disuruh untuk mengurus surat terlebih dahulu. Gue akhirnya curi-curi kesempatan untuk ambil foto. Terus, ada foto dari atas, dari langit, itu gue mindik-mindik ambil foto dari Mall Poins Square. Gue naik 22 lantai tanpa seizin satpam, akhirnya motret bareng teman-teman dari rooftop,” ujarnya.