Pemain marquee player PSM Makassar, Wiljam Pluim menjadi pahlawan atas kemenangan 1-0 terhadap Persija Jakarta di Stadion Andi Matalatta, Makassar melalui golnya pada menit ke-80.
Pemain asal Belanda tersebut menilai hal itu disebabkan karena ia terbebas dari kawalan pemain tengah Macan Kemayoran, Sandi Sute yang dikartu merah wasit pada menit ke-72.
"Ada satu orang yang selalu ikuti saya (Sandi Dharma Sute), bahkan mungkin ketika saya keluar stadion mungkin dia ikuti saya juga dan pada saat diganti (Kartu merah), saya mulai mendapatkan ruang lebih banyak," kata Wiljam Pluim, dalam jumpa pers pasca pertandingan.
Pemain berposisi tengah itu menyebut jika pada babak kedua ia mendapat instruksi lebih banyak bermain di sektor kanan lantaran dirinya mendapat pengawalan ketat.
Titus Bonai yang masuk pada babak kedua mendapat lebih banyak ruang untuk bermain di tengah.
"Pelatih (Robert Rene Alberts) melihat bahwa saya dikepung, saya kira tadi itu tidak ada masalah secara umum di mana saya ditempatkan, namun Titus Bonai akhirnya lebih banyak berlari di tengah, jadi saya kira kadang-kadang kita lihat dari permainannnya, permainan itu sendiri menentukan kemenangan," tuturnya.
Namun demikian, Pluim menolak untuk disebut sebagai marquee player yang selalu tampil konsisten dalam setiap pertandingan. Menurutnya, masih banyak pemain lain yang bisa tampil lebih baik darinya.
"Saya boleh bangga tentunya, tapi masih ada 31 pertandingan lagi, tentu saja masih ada pemain yang bisa bermain bagus daripada saya, namun saya bangga bisa mendapatkan itu dan senang mendengar kabar itu," tuntasnya.