Federasi Sepakbola Italia (FIGC) akhirnya menarik hukuman larangan bertanding yang dijatuhkan kepada gelandang Pescara, Sulley Muntari. FIGC melihat bahwa protes yang dilakukan Muntari merupakan hak seorang atlet.
Sebelumnya, FIGC menjatuhi hukuman satu pertandingan menyusul dua kartu kuning yang diterima Muntari. Wasit Daniele Minelli yang memimpin laga antara Cagliari melawan Pescara terpaksa melakukannya karena Muntari melakukan protes dan walk out (WO) dari lapangan.
Merasa tidak mendapatkan keadilan, Muntari lalu meminta kepada rekan-rekan atlet berkulit gelap untuk mendukungnya melawan rasisme, khususnya di Italia. FIGC lalu mengabulkan banding yang dilakukan mantan pemain Portsmouth tersebut.
Nampaknya FIGC tak ingin insiden 'salah paham' ini menjadi besar. Sebab, kasus yang menimpa Muntari terdengar langsung oleh Persatun Bangsa-bangsa (PBB).
Hari Senin kemarin, Ketua Komisi Hak Asasi Manusia untuk PBB, Zeid Ra'ad al-Hussein mengetahui hal ini dan mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh Muntari memperjuangkan haknya sebagai pesepakbola.