Noda merah kembali mencoreng dunia perwasitan Tanah Air dalam laga PSBK Blitar melawan Persik Kediri pada lanjutan Liga 2. Kinerja Eno Sembiring menjadi disorot tajam lantaran menuai protes keras dari PSBK Blitar Kota.
Wasit yang memimpin laga tersebut sempat memutuskan penalti dari Iman Budi Hernandi di menit ke-87. Padahal Iman sempat gagal mengeksekusi penalti setelah mampu ditepis Kiper PSBK, Bayu Prisma pada kesempatan pertama.
Tak pelak, protes keras dari para pemain PSBK kemudian membuat pertandingan sempat terhenti sekitar empat menit sebelum kembali dilanjutkan dengan ulangan penalti untuk Persik. Shooting Iman kemudian gol, sekaligus menutup skor akhir menjadi 3-2 untuk kemenangan tim berjuluk Macan Putih.
Persik pun memilih tak mau ikut campur dengan mengenai protes yang dilakukan para pemain PSBK, lantaran dirugikan melalui disahkannya gol tersebut. Menurut Bejo Sugiantoro, pelatih Persik, dirinya mengaku respek pada semua pihak dalam laga tersebut.
"Sebagai pelatih, saya respek kepada semua pihak. Ada mekanisme sendiri (untuk protes), seperti saat Persik dikerjai di luar (kandang) yang lalu," ujar Bejo.
"Saya tidak mau banyak komentar dan ikut campur mengenai itu (penalti yang diulang). Wasit yang lebih tahu soal keputusannya," sambungnya.
Meski demikian, libero legendaris Persebaya Surabaya itu menyampaikan opini pribadi mengenai penalti untuk timnya. Dalam tayangan ulang, memang terlihat ada pemain PSBK yang memasuki garis di kotak penalti sebelum bola disepak oleh Iman Budi dari titik putih.
"Ada argumen (mengenai pemain yang bergerak memasuki kotak penalti) di tayangan ulang. Saya kira itu normal jika penalti kemudian diulang oleh wasit," ungkapnya.
Terlepas dari hal itu, Bejo kemudian lebih memilih mengomentari hasil positif yang diraih timnya. Saat ini, Persik mampu menjaga keangkeran Stadion Brawijaya, dengan tak tersentuh kekalahan dalam dua laga awal di Liga 2 musim ini.