Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akan segera menggelar turnamen sepakbola pelajar putri tingkat SMP pada awal Juni mendatang. Digarap bersama LSM Plan International di Nusa Tenggara Timur (NTT), sedikitnya 20 SMP dengan rentang usia 12-15 tahun bakal ambil bagian.
Turnamen tersebut diselenggarakan di dua kabupaten, yakni Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara. Ada pun event ini merupakan bentuk nyata pembinaan sepakbola putri usia muda PSSI, dan menghindarkan remaja-remaja, terkhusus putri, dari pergaulan-pergaulan yang keliru.
"Bersama Plan, kami ingin mengampanyekan anti-kekerasan terhadap perempuan dan menghindarkan mereka dari pergaulan-pergaulan menyimpang," kata Papat Yunisial, penggiat sepakbola wanita Indonesia, Senin (29/05/17).
Yang membuat turnamen ini begitu spesial dan berbeda dengan lainnya adalah menyoal waktu pelaksanaan. Keseriusan terlihat dari penyelenggara karena turnamen ini dilangsungkan hingga tahun 2019.
"Kegiatan ini berlangsung sampai tahun 2019 dan melibatkan 500 orang peserta itu. Diharapkan bermunculan bibit-bibit potensial yang kelak bisa menjadi tulang punggung Timnas Putri Indonesia," lanjut Papat.
"PSSI akan memberikan bantuan sumber daya manusia dan, bersama pemerintah setempat, melakukan perbaikan stadion di kabupaten penyelenggara yaitu Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara," Sambungnya.
Acting Deputy Country Director Plan International Indonesia Wahyu Triwahyudi mengatakan, jika PSSI bertindak dalam hal teknis sepak bola seperti memberikan pelatihan oleh tenaga profesional, pihaknya kan memberikan keterampilan kepemimpinan dan hubungan antar-personal, advokasi kesetaraan gender dan pencegahan perilaku berisiko seperti perundungan ("bullying"), penggunaan narkoba juga internet negatif, berpacaran tidak sehat, merokok dan dampak seks sebelum menikah.
Wahyu Triwahyudi selaku Acting Deputy Country Director Plan International Indonesia mengatakan jika ke depannya, event serupa bakal diterapkan juga di kabupaten lain.
"Ini merupakan proyek pilot dan nantinya ada kemungkinan diterapkan di kabupaten lain," kata Wahyu seperti dirilis laman PSSI.