Sebuah peribahasa “Bagai Kacang Lupa Akan Kulitnya” sepertinya pantas untuk gelandang sayap Leicester City, Riyad Mahrez. Hal tersebut tak lepas dari pengakuan dirinya yang ingin pergi meninggalkan The Foxes.
Ya, pemain yang sempat bersinar bersama Leicester itu mengakui akan pergi meninggalkan King Power Stadium, pasca mengalami keterpurukan di Liga Primer Inggris musim 2016/17 lalu.
Seperti yang kita ketahui, Leicester City menutup musim 2016/17 dengan duduk di posisi 12 klasemen akhir Liga Primer Inggris, setelah sebelumnya sempat menjuarai kasta tertinggi di Tanah Inggris tersebut di musim 2015/16.
“Dengan rasa kagum dan respek yang besar kepada Leicester City, saya hanya ingin benar-benar jujur dan transparan kepada klub. Oleh karenanya, saya ingin memberi tahu bahwa sudah waktunya saya untuk pergi,” ucap pemain Algeria itu, seperti dikutip Sky Sports.
“Saya sudah berbicara dengan pemilik klub di musim panas lalu. Kami sepakat perihal status saya saat itu demi tampil regular di Liga Champions serta membantu klub dalam mengarungi kompetisi,” tambahnya.
“Namun, saya merasa sangat ambisius dan inilah saatnya untuk mencari pengalaman baru. Ini adalah 4 musim terbaik saya bersama Leicester, dan saya merasa mendapatkan cinta setiap saat. Sehingga saya harap, klub dan fans akan mengerti dan menghargai keputusan saya,” tutupnya.
Sejak didatangkan dari klub Prancis, AC Le Havre pada Januari 2014 lalu, Mahrez menjadi pemain kunci dalam keberhasilan The Foxes menjuarai Liga Primer Inggris di musim 2015/16. Di bawah arahan Claudio Ranieri, Mahrez kala itu mampu mencetak 18 gol dan 10 assists dari 39 laga yang telah dilakoninya, serta menjadi pemain terbaik dalam PFA Player of the Year musim 2015/16.
Penampilannya yang impresif kala itu turut menjadi perhatian tim-tim besar Liga Primer Inggris, seperti Arsenal. Hingga berita ini diturunkan, Arsenal dan Paris Saint-Germain dikabarkan menjadi yang terdepan untuk mendapatkan jasa pemain berusia 26 tahun tersebut.