Bek Persib Bandung, Toni Sucipto sangat menyayangkan tindakan anarkis yang dilakukan suporter Pangeran Biru, Bobotoh. Pada laga Persib dijamu Bhayangkara FC, Minggu, (04/06/17) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, sekumpulan pendukung Maung Bandung merangsek masuk ke lapangan.
Hal itu terjadi setelah Persib kecolongan gol kedua di menit ke-82. Tanpa tedeng aling-aling, beberapa bobotoh langsung turun dari Tribun Timur Stadion Patriot untuk menghampiri penggawa Persib.
Di pinggir lapangan, bobotoh juga menyalakan beberapa suar dan petasan. Tindakan tersebut memancing pihak keamanan untuk tegas mengusir bobotoh keluar stadion.
Pertandingan sempat terhenti selama 15 menit akibat tindakan anarkis bobotoh tersebut. Pasca laga, hampir keseluruhan bobotoh yang ada di dalam stadion melempar segala jenis minuman kemasan ke pinggir lapangan.
Tindakan itu membuat Toni geram. Pesepakbola berusia 31 tahun tersebut menyebut kejadian itu dilakukan oleh sejumlah oknum.
Baca juga: |
---|
"Dengan kekalahan ini, banyak oknum yang mengatasnamakan bobotoh. Ada sedikit kericuhan di stadin tadi," ujar Toni selepas pertandingan di Bekasi, (04/06/17).
Toni memberi contoh, sebelum Persib menjuarai Liga Indonesia pada 2014, tindakan bobotoh bisa dibilang cukup santun. 19 tahun Maung Bandung menunggu gelar juara tersebut datang ke Kota Kembang sebelum terakhir kali mengangkat trofi tertinggi pada 1995 lampau.
"Maksud 19 tahun tanpa gelar, dukungan bobotoh masih luar biasa," tutur Toni.
"Tahun 2014 lalu kita juara sebelum terakhir kali kita raih pada 1995 lalu. Menunggu selama 19 tahun saja bobotoh bisa santun. Ada beberapa oknum yang mencoba merusak image bobotoh," ungkap Toni.