Timnas Indonesia U-19 menujukkan performa yang baik dalam Turnamen Toulon 2017. Anak asuh Indra Sjafri sempat memberikan perlawanan sengit kepadan Brasil dan Ceko pada dua laga awal Grup C.
Kini, meski sudah tak punya peluang lolos ke babak selanjutnya, penampilan Timnas U-19 dinilai punya harapan sebagai tim masa depan sepakbola Indonesia. Beberapa pemain pun mendapat apresiasi tinggi dari publik Tanah Air.
Saat melawan Brasil, para pemain Indonesia cukup disiplin dalam bertahan dan menyerang. Sayang Indonesia kecolongan pada menit ke-38 melalui tendangan Gabriel Novaes.
|
Baca Juga: |
|---|
Peluang Indonsia akhirnya tertutup setelah kalah dari Ceko pada laga kedua. Roman Kaisar dan Ondrej Sasinka mengubur ambisi Indonesia yang juga bermain baik meski selalu lemah dalam finishing.
Walau demikian, ada beberapa pemain yang dinilai bakal bersinar. Bakat muda yang dimiliki para pemain U-19 diramal akan berkembang jika terus diasah dengan baik.
Siapa saja pemain muda dari Timnas U-19 yang dinilai siap bersinar di masa mendatang? Berikut INDOSPORT sajikan secara singkat dan ringan.
Egy Maulana Vikri
Pemain Timnas U-19, Egy Maulana Vikri (kanan) salah satu penyerang Timnas usia muda yang diramal bakal bersinar.Namanya mencuat setelah mengantarkan SSB Asiop Apacinti Jakarta menjuarai Piala Gothia 2016 di Swedia. Dalam turnamen yang mendapat titel Piala Dunia kelompok usia itu, Egy meraih top skor dengan torehan 28 gol.
Di Timnas U-19 ini, Egy Maulana menjadi andalan pelatih Indra Sjafri untuk membongkar pertahanan lawan. Meski belum mencetak gol, tapi aksi-aksinya cukup membuat pertahanan Brasil dan Ceko kocar kacir.
Jika terus bermain konsisten, Egy Maulana diramal bakal menjadi pemain muda yang siap bersinar dan menggantikan para seniornya di Timnas Indonesia.
Rachmat Irianto
Rachmat Irianto, penggawa baru Timnas U-19 anak dari legenda Persebaya, Bejo Sugiantoro.Bek Persebaya Surabaya ini menjadi kapten Timnas U-19. Bukan tanpa alasan putra dari legenda Persebaya, Sugiantoro, ini dipilih jadi pemimpin Skuat Garuda Muda. Di usia 19 tahun ia sudah dipercaya menjadi pemimpin lini belakang Persebaya.
Permainannya yang lugas disertai penempatan yang baik, membuatnya selalu jadi pilihan utama Indra Sjafri. Hal itu terlihat saat Indonesia meladeni Brasil di laga perdana. Walau sempat gagal menutup ruang gerak Novaes, secara keseluruhan Rian (panggilan akrab Rachmat) bermain rapi dan dinamis.
M. Riyandi
Riyandi, kiper muda titisan Rony Paslah.Kiper jangkung berusia 19 tahun ini jadi benteng terakhir Timnas Indonesia. Dalam taktik tiki-taka ala Indra Sjafri, Riyandi bisa berperan sebagai kiper ‘power play’ yang menjadi orang pertama yang membangun serangan Indonesia.
Selain tinggi badan yang idela, Riyandi juga pintar membaca arah bola. Seperti Buffon ataupun Listianto Raharjo, Riyandi juga bermain tenang dan punya penempatan yang sangat bagus. Bahkan dalam laga kedua melawan Ceko, kiper yang besar dari PS Jakarta Timur itu mampu mematahkan tendangan penalti Matej Chalus.
Penampilan kiper yang kini membela Barito Putera ini bisa semakin bersinar jika terus diberi kesempatan bermain. Jika melihat postur dan cara bermain Riyandi, bisa jadi ia merupakan titisan Rony Paslah, salah satu kiper legendaris Indonesia pada era 1970-an.