Salah satu komunitas suporter Persib Bandung yakni Viking Persib Club (VPC) menyatakan sikap terkait rencana hengkangnya pelatih Djajang Nurdjaman dan Manajer Umuh Muchtar dari manajemen klub.
Rudi Boseng selaku Ketua Harian VPC mengatakan dari hasil rapat internal yang dilakukan di Viking Original Merchandise (VOM) di Stadion Persib (Sidolig) Jalan Ahmad Yani Bandung, Senin (05/06/17) malam membuahkan beberapa kesepkatan.
Baca juga: |
---|
Secara gamblang, mereka menyatakan bahwa komunitas suporter Persib Bandung yang telah berdiri sejak 1993 ini masih menginginkan Djajang maupun Umuh agar tetap berada di Persib. Alasannya, karena rapot Persib di Liga 1 2017 masih bisa dibilang wajar mengingat baru dua kekalahan dialami. Masing-masing melawan Bali United 0-1 dan Bhayangkara FC 0-2.
Sehingga kata dia, VPC meminta untuk keduanya kembali menjalankan tugasnya yakni membawa Persib kembali ke jalur sebenarnya alias kearah yang lebih baik.
"Ya, dari hasil rapat tadi malam kita sepakat dan meminta agar coach Djanur (sapaan Djadjang Nurdjaman) dan Pak Umuh agar tetap di Persib," ujar Boseng, Selasa (07/06/17).
Namun kata dia, ada lima poin yang harus dilakukan Djajang dan Umuh termasuk manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) selaku perusahaan yang menaungi tim yang juga dijuluki Pangeran Biru ini.
Berikut lima poin tersebut:
1. VPC meminta Djadjang Nurdjaman dan Umuh Muchtar tidak tergesa-gesa untuk menyatakan mundur.
2. VPC tetap memberikan dukungan kepada Djadjang Nurdjaman dan Umuh Muchtar sesuai dengan fungsinya agar tidak mundur dari Persib Bandung selama putaran pertama Liga 1 2017 masih berjalan.
3. Bilamana pada akhir putaran pertama prestasi dan performa Persib Bandung masih stagnan, demi tim kebangaan kami, VPC tidak akan menahan Djadjang Nurdjaman dan Umuh Muchtar untuk mundur.
4. VPC meminta awak Persib Bandung beserta jajaran manajerial menjadikan rapor minor di pertengahan putaran pertama Liga 1 2017 ini sebagai bahan evaluasi.
5.VPC meminta Pelatih Djadjang Nurdjaman diberikan kebebasan untuk meramu tim. Dalam hal ini VPC tidak mengindahkan pihak manapun yang hendak mengintervensi kewenangan pelatih.