Ketua KOI, Erick Thohir, mengungkapkan jika sistem drawing SEA Games 2017 memang selalu menguntungkan pihak tuan rumah. Sebagaimana diketahui, Malaysia yang menjadi tuan rumah SEA Games 2017 mendapatkan keistimewaan boleh memilih grup tanpa proses pengundian untuk cabang olahraga sepakbola dan futsal.
Skuat Malaysia saat bertanding di SEA Games.Namun sebagai negara peserta, Erick menyebut Indonesia tak dapat berbuat banyak. Ke depannya, ia berharap Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya dapat bersinergi untuk mengubah sistem drawing di SEA Games edisi berikutnya.
|
Baca Juga |
"Drawing, kita lihat hasilnya susah banget. Memang yang namanya SEA Games seperti itu," ujar Erick Thohir di kantor KOI, Jakarta Pusat, Senin (03/07/17).
"Itu sebabnya, KOI bersama negara lain harus memperbaiki SEA Games. Ke depan, harusnya peraturan olahraga di Olimpiade harus diikutsertakan, sama halnya seperti Asian Games," tambahnya.
Erick menyebut SEA Games merupakan tangga pertama bagi para atlet sebelum melangkah ke kancah lebih besar seperti Asian Games dan Olimpiade.
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) berharap Indonesia dan negara lain bisa mengubah regulasi di SEA Games.Oleh karena itu, Erick berharap agar SEA Games dapat dimanfaatkan sebagai ajang pembuka prestasi Indonesia hingga Asian Games 2018 dan Olimpiade 2020.
Dalam kesempatan tersebut, masalah hak istimewa Malaysia di SEA Games 2017 diharapkan tak mengganggu konsentrasi kontingen Indonesia di pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara tersebut.
Erick mengatakan walk out bukanlah solusi yang tepat."Kita pasti komplain, tapi itulah salah satu kelemahan SEA yang harus diperbaiki," tambah Erick.
"Apa kita mesti walk out? Kan bukan solusi juga. SEA Games salah satu persiapan buat Asian Games diperbaikilah strukturnya," tutup Erick.