Berikut 3 Evolusi Arsenal Pasca Kedatangan Lacazette
Lacazette dikenal akan kebuasannya di dalam kotak penalti lawan. Bersama Lyon, produktivitas golnya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Sebelum ke Arsenal, beberapa klub besar Eropa pun menginginkan jasa pemain berusia 26 tahun ini.
Pada musim lalu saja, 37 gol telah diciptakannya dalam 45 laga yang telah dilakoni dan berhasil membawa Lyon duduk di posisi 4 klasemen akhir Ligue 1 Prancis, serta menginjakkan kaki di semifinal Liga Europa.
Kedatangan ‘predator buas’ di dalam kotak penalti tentunya akan mengubah skema yang biasa ini digunakan oleh Wenger di atas lapangan. Mau tidak mau, suka tidak suka, pastinya akan ada pemain yang tersingkirkan.
Terhitung sejak pekan ke-33 di Liga Primer Inggris, sang profesor telah mengganti formasi yang tadinya 4-2-3-1 menjadi 3-4-2-1, dengan Danny Welbeck atau Olivier Giroud sebagai ujung tombak mereka.
Kini, kedatangan Lacazette ke Arsenal dapat saja mengubah skema yang selama ini Arsenal terapkan. Lacazette dapat dimainkan sebagai ujung tombak, dengan Sanchez dan Ozil sebagai penyokongnya dari lini tengah.
Atau mungkin, Wenger dapat mengubah formasinya menjadi 3-1-4-2 dengan Sanchez dan Lacazette di lini depan The Gunners. Formasi ini sebelumnya pernah digunakan ketika Arsenal mengalahkan Sunderland 2-0 di Emirates Stadium.