Liga 1

Ketum PSSI Siap 'Lepas' Jakmania Away ke Bandung

Selasa, 11 Juli 2017 07:55 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
© Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Ketua Umum Edy Rahmayadi buka Liga Indonesia U-19. Copyright: © Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Ketua Umum Edy Rahmayadi buka Liga Indonesia U-19.

Pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta selalu menyajikan atmosfir yang panas. Apalagi, bumbu-bumbu rivalitas antar pendukung kedua klub kerap memantik potensi perseteruan.

Kompetisi Gojek Traveloka Liga 1 akan menghadirkan laga ‘El Clasico’ Indonesia itu pada pekan ke-16, 22 Juli mendatang. Persib bakal terlebih dahulu menjadi tuan rumah penyelenggara.

Hingga saat ini, sulit menyatukan kelompok suporter dari kedua kubu untuk ‘nimbrung’ di stadion yang sama. Terakhir, itu terjadi saat laga usiran Persija melawan Persib di Sleman, Yogyakarta, 2013 lalu.

Baca juga:

© Herry Ibrahim/Indosport
The Jakmania tetap setia mendukung Persija Jakarta. Copyright: Herry Ibrahim/IndosportThe Jakmania selalu setia mendukung Persija Jakarta.

Namun di musim ini, tanda-tanda mulai cairnya perseteruan kedua pendukung mulai kelihatan. Dari ajakan dialog Ketua Umum Jakmaia, Ferry Indrasjarief kepada Viking, hingga lampu hijau dari pemimpin organisasi sepakbola Indonesia atau PSSI, Edy Rahmayadi.

Belum lama ini, Edy menyatakan telah siap ‘melepas’ Jakmania bila ingin pergi ke Bandung untuk menonton langsung laga Maung Bandung, julukan Persib, menghadapi Macan Kemayoran, sebutan Persija. Namun, pria yang juga menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu mewanti-wanti agar kedua kubu tidak melaukan tindakan anarkistis.

© Ghozi El-Fitra/INDOSPORT
Pendukung Persib Bandung, Bobotoh dan Viking. Copyright: Ghozi El-Fitra/INDOSPORTPendukung Persib Bandung, Bobotoh dan Viking.

”Kami coba nanti kita lepas di Bandung akan berantem atau tidak tuh Jakmania dengan suporter Persib,” ujar Edy kepada wartawan beberapa waktu yang lalu.

”Saya mau melepas karena mereka kalau kita larang-larang nanti berantem, itu kaya anak kecil yang kita larang berantem tapi kita lihat nanti kalau dilepas bagaimana,” tambahnya.

Bila menjadi kenyataan, hal itu akan menjadi lembaran baru dari sejarah perseteruan kedua kubu. Apalagi, banyak pihak yang mulai jengah dan bosan dengan rivalitas antara kedua kelompok suporter. Bahkan, perselisihan ini telah cukup banyak memakan korban nyawa.

2.1K