3 Perubahan Juventus Pasca Datangkan Douglas Costa
Di Bayern Munchen pada musim 2016/17 lalu, Douglas Costa hanya bermain sebanyak 34 laga saja, dengan mencetak 7 gol dan 9 assists. Jelas, raihan tersebut tak dapat dibanggakan mengingat pada musim 2015/16 dirinya mampu mencetak 7 gol dan 18 assists dengan 43 laga bersama Die Bavarians.
Douglas Costa is a perfect fit for title-chasing Juventus, says @Adz77 pic.twitter.com/NltlbQVbwo
— B/R Football (@brfootball) July 12, 2017
Bergabung ke Juventus menjadi opsi terbaik untuk pemain kelahiran 26 tahun ini. Pasalnya, Bianconeri sendiri saat ini tengah membutuhkan pemain yang memang berposisi murni sebagai gelandang sayap kiri.
Sebelumnya ada nama Alex Sandro, yang serta merta menjadi gelandang sayap kiri Juventus ketika menggunakan formasi 3-5-2. Namun, Sandro sejatinya merupakan bek kiri sehingga ketika bermain sebagai gelandang sayap pun dirinya dinilai tak maksimal dalam memerankannya.
Oleh karenanya, kehadiran Costa disinyalir sebagai jawaban dari ketidakmaksimalan tersebut. Dalam formasi 3-5-2 andalan Allegri, Costa dapat dimainkan sebagai gelandang sayap kiri, untuk membantu Mandzukic dan Higuain dalam mengalirkan umpan-umpan manja.
Selain itu, Costa juga dinilai ‘aman’ bila Allegri ingin menggunakan formasi 4-2-3-1. Formasi yang terbukti ampuh meredam perlawanan Barcelona 3-0 di Juventus Stadium (sebelum berubah nama) itu juga menjadi salah satu formasi andalan Allegri.
Di formasi tersebut, Costa dapat menjadi gelandang sayap kiri bersama dengan Paulo Dybala dan Juan Cuadrado, untuk menyokong Gonzalo Higuain di lini tengah.