Baru-baru ini, bek tengah anyar AC Milan membeberkan alasan mengapa dirinya pindah ke klub barunya tersebut dan meninggalkan klub yang melambungkan namanya Juventus.
Sejatinya, harus diakui jika Juve masih merupakan kandidat kuat untuk menjadi juara Serie A Italia musim 2017/18 nanti. Namun, dirinya justru lebih memilih bergabung dengan Milan yang sedang memasuki era baru.
“Namanya juga hidup, kadang ada di atas dan kadang di bawah, anggap saja seperti roda kehidupan. Saat Anda menjadi bagian dari sebuah tim selama 7 tahun, Anda pastinya berharap meninggalkan sesuatu yang indah, tapi pada lembaran baru ini, kami putuskan untuk berpisah,” jelas Bonucci kepada Gazzetta dello Sport.
Baca Juga: |
---|
Lebih lanjut, Bonucci juga tidak merasa dirinya seorang pengkhianat. Pernyataan tersebut muncul ketika dirinya memutuskan untuk meninggalkan Bianconeri dan bergabung dengan Rossoneri pada musim panas ini.
“Mengingat apa yang sudah saya berikan kepada Juve, saya tidak merasa seperti pengkhianat. Jika mereka mengejek di Stadion Juventus, seharusnya mereka tahu kalau itu sama saja seperti penghinaan untuk saya dan pastinya itu akan membuat saya seperti berada di penjara,” tambahnya.
Leonardo Bonucci didatangkan Juventus dari Bari pada tahun 2010 lalu. Selama 7 tahun membela Si Nyonya Tua, pemain berusia 30 tahun berandil besar dalam memberikan gelar, terutama menjadi aktor penting dalam lini pertahanan Juventus.
Tercatat, ia turut menyumbangkan 6 gelar Serie A Italia secara beruntun dari musim 2011/12 hingga 2016/17 kemarin, lalu 3 gelar Coppa Italia yang juga diraih secara beruntun dari musim 2014/15 hingga 2016/17 dan 3 gelar Piala Super Italia pada tahun 2012, 2013, dan 2015, serta membawa Juve menjadi finalis Liga Champions dua kali di tahun 2014/15 dan 2016/17.
Bonucci juga dikenal bagian dari trio pertahanan maut Juventus dan Timnas Italia, yaitu Trio BBC yang terdiri dari Bonucci, Barzagli, dan Chiellini.
Bonucci diresmikan oleh AC Milan pada tanggal 14 Juli 2017 kemarin setelah dirinya diboyong dengan mahar senilai 42 juta euro atau lebih dari Rp652 miliar dan diikat kontrak selama 5 tahun.